Home Ekbis Pisange Stick Hadir Dengan Rasa Kekinian

Pisange Stick Hadir Dengan Rasa Kekinian

Depok | Jurnal Inspirasi

Pisang goreng biasanya menggunakan campuran terigu dan beberapa bumbu. Lain halnya dengan Pisange Stick, pisang ini menggunakan campuran terigu dan beberapa bahan lain yang sama dengan banana nugget. Namun, yang membedakan hanya dalam bentuk potongan atau slice-nya.

Pisange Stick ini dapat ditemukan Jl. Pamoras Kp. Bojong Lio, Kelurahan Sukamaju, Cilodong, Depok dengan berbagai varian yang tak kalah menarik dari olahan pisang lainnya.

“Sebenernya kita mendirikan Pisange Stick ini udah ada 3 tahunan. Cuma dulu itu belum ada waktu, jadi kita baru buka lagi. Tapi dari layanan ojek online (ojol) ataupun aplikasi belanja online lainnya sudah ada dari dulu,” ujar Pendiri Pisange Stick, Raffi kepada Jurnal Bogor, Kamis (10/6).

Raffi menerangkan, Pisange Stick ini baru dibuka kembali dalam kurung waktu tiga minggu. “Karena di Depok kan jarang ada pisang crispy yang banyak variannya. Memang seperti banana nugget, tapi yang membedakan itu potongannya. Kalo kita potongannya berbentuk panjang, makanya dinamakan dengan Pisange Stick,” terangnya.

Dia menargetkan anak-anak serta remaja, sehingga varian yang disajikan juga hadir dengan rasa kekinian seperti caramel, green tea, tiramissu, silverqueen, choco cruncy, dan masih banyak lagi. “Kan pisang familiarnya digoreng atau dikasih topping atasnya, sama kita ditambahin  rasa-rasa yang baru. Jadilah hidangan pisang yang kekinian,” tambahnya.

Untuk satu kotaknya berisi 2 pisang atau sekitar 4-8 potongan Pisange Stick. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp10.000-Rp30.000, berhubung masih suasana grand opening, dilakukan promo berupa beli 2 gratis 1 all variant. Harga ini terbilang murah dan standar dengan isian kotak serta lapisan topping yang didapat. “Karena saya sendiri juga suka pisang, jadinya dari dulu udah kepikiran bakal buat olahan seperti ini,” tuturnya.

Raffi memberikan penjelasan, bahwa dengan membuat olahan pisang ini tingkat berkembangnya akan cepat karena pisang itu familiar, mengolahnya mudah, harganya pun standar. “Pisang itu, mau diapain juga enak. Jadi memang banyak gitu yang menikmati, apalagi pas malem-malem,” tutupnya.

** Azizah [MG/UIK-Jb]

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version