Home News Mahasiswa Rumpin Refleksikan HJB di Jalan Rusak

Mahasiswa Rumpin Refleksikan HJB di Jalan Rusak

Rumpin | Jurnal Inspirasi

Kesal dengan jalan rusak dan berlubang hingga digenangi air, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR), menggelar aksi photoshoot di jalan berlubang di Kampung Cijengir, Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Aksi tersebut dilakukan sebagai refleksi Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2021 dan Hari Jadi Bogor (HJB) pada 3 Juni. Bahkan  aksi tersebut viral di sosial media dan grup perpesanan.

Ketua HMR Ibnu Sakti mengatakan,  aksi tersebut dilakukan sebagai upaya  menuntut pemerintah daerah untuk membuka mata dan telinga agar dilakukan pemerataan pembangunan di wilayah Kabupaten  Bogor.

Ia menuturkan, selain itu Pemerintah Kabupaten Bogor pada Hari Jadi Bogor sekarang ini agar bisa merealisasikan dan mengedepankan nilai-nilai  Pancasila, terutama Sila ke-5 Keadilan  Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. “Momentum Pancasila  bukan hanya sekedar  mengingat butir-butir Pancasila semata agar hafal, tapi momentum ini, juga harus dibarengi dengan pelaksanaan  dari  butiran Pancasila tersebut,’’ ucap Sakti sapaan akrabnya.

Sakti mengaku, sehingga pemerintah  tidak hanya mengajarkan untuk berpancasila, tapi pemerintah sebagai  orangtua harus juga mengimplementasikan. “HMR juga menanyakan terkait  bagaimana peranan perusahaan  tambang yang berada di wilayah Kecamatan Rumpin. Hal itu agar lebih terbuka dan lebih sadar terhadap  lingkungan sosial,’’ tegas Sakti.

Sementara itu, Kasie Ekbang Kecamatan Rumpin, Suhana mengaku, akses jalan tersebut sudah diusulkan ke Dinas PUPR Kabupaten Bogor. Bahkan setiap tahunnya, selalu diusulkan untuk dilakukan betonisasi. “Kita sudah usulkan ruas jalan tersebut, insya Allah tahun 2022 direalisasikan,” ujarnya.

Ditempat terpisah Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah V kelas A Eko Sulistio mengatakan, jalan yang rusak di jalan Kampung Cijengir diluar jalan inventarisasi Dinas PUPR Kabupaten Bogor. “Kalau yang dimaksud di jalan tersebut diluar jalan inventarisasi UPT Leuwiliang, kalau setahu saya jalan yang dimaksud itu masuk ke jalan Provinsi Jabar,” ungkap Eko saat dikonfirmasi, Rabu (02/05/2021).

Meskipun demikian, pihaknya pernah berkoordinasi agar jalan tersebut ditinjau langsung oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat. “Belum ada tindak lanjut, baru ada tiga jalan tambang yang ditangani provinsi,” tandasnya.

** Cepi Kurniawan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version