Cianjur Jurnal Inspirasi
Peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian (Kementan), guna memacu pertanian maju, mandiri dan modern. Upaya tersebut diwujudkan dengan menggandeng Komisi IV DPR RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), dengan melaksanakan Bimbingan Teknis.
“Meentan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian di seluruh Indonesia.”
Demikian diungkapkan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) Leli Nuryati, saat menghadiri Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani Di Cianjur Jawa Barat, 28 – 29 Mei 2021 yang dihadiri Endang S Thohari anggota DPR RI Komisi IV, Kepala Pusat pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor Yusral Tahir dan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Hortikulktura Kabupaten Cianjur Nuryanti.
Lebih jauh Leli menyampaikan dengan pelatihan diharapkan pada tahun ini petani diseluruh Indonesia dan penyuluh yang terus melakukan pendampingan dan pengawalan akan meningkat pengetahuannya.
Mengenai Bimtek yang digelar PPMKP Ciawi Bogor, Leli menyampaikan Bimtek memiliki arti penting dalam meningkatkan kompetensi petani untuk membangun pertanian, utamanya dalam meningkatkan keahlian yang akan mendorong peningkatan kesejahteraan kelompok tani dan anggotanya.
“Bimtek – bimtek ini harus terus kita laksanakan untuk meningkatkan keahlian yang akan mendorong peningkatan kesejahteraan poktan dan anggotanya,” ucapnya.
Dalam kunjungan pertamanya sejak dilantik 20 Mei 2021 lalu sebagai Kapuslatan, kepada 60 peternak se Kabupaten Cianjur Leli menyampaikan dalam melakukan usaha pertanian sudah tidak bisa lagi hanya berpikir ke hulu, namun harus bisa berpikir sampai ke hilir, sampai dengan pemasaran.
“Jadi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan pertanian tidak hanya menyediakan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani peternak tetapi juga bagaimana mendorong ekspor. Oleh karena itu melalui bimtek dan pelatihan dapat meningkatkan ekspor juga kedepannya, “ katanya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala PPMKP Yusral Tahir mengajak peserta untuk memanfaatkan Bimtek sebagai ajang bertukar informasi, teknologi dan inovasi agar bisa masuk pasar dengan mudah.
“Berusaha tani jangan sendiri – sendiri. Melalui bimtek saya mengharapkan bapak – bapak dapat menjadi tim yang kuat dan solid untuk memajukan pertanian Indonesia, “ ajaknya.
Ha ini pula yang disampaikan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi beberapa waktu lalu. Di era 4.0 ungkap Dedi sudah tidak jaman petani bekerja dan berusaha tani sendiri-sendiri tetapi harus bersama – sama. Diawali dengan kelompok – kelompok tani yang membentuk korporasi petani dengan saham dari petani.
“Petani abad 21 di era digital 4.0, kolotnial maupun milenial, petani harus berjamaah membentuk korporasi. Dukung dengan inovasi dan mekanisasi, agar menguasai pertanian dari hulu ke hilir sebagai bisnis bukan sekadar bertani, “ kata Dedi.
Ia pun mendorong petani mengubah semangat dan etos kerja, dari sekadar bertani menjadi pengusaha.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Petani dituntut kreatif menggunakan teknologi sebagai celah agar dapat maju dan tumbuh. Kata Syahrul pertanian menjadi sektor yang paling tahan gempuran, bahkan menyumbang konstribusi tertinggi bagi APBN. Untuk menjadi kreatif pelatihan menjadi aspek penting dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian.
** Osie WR/Regi – PPMKP