Dramaga | Jurnal Inspirasi
Pembuat manisan pala di Kampung Manggis, Desa Dramaga, Kabupaten Bogor, jelang Lebaran tahun 2021 kebanjiran pesanan. Meksipun tidak seramai sebelum ada pandemi Covid-19, namun untuk Lebaran pesanan manisan pala ramai dibandingkan lebaran tahun sebelumnya.
Salah satunya pemilik industri rumahan pembuatan manisan pala, Zaenal. Dia mengatakan bahwa Lebaran tahun ini pesanan manisan pala cukup meningkat. “Untuk tahun ini alhamdulillah ramai, pesanan manisan pala ramai. Meskipun tidak seramai sebelum ada pandemi,” kata Zaenal kepada wartawan, Sabtu (8/5/2021).
Zaenal mengatakan, omset yang didapat sekali produksi dengan waktunya 10 hari itu bisa mencapai Rp 9 juta -Rp 12 juta. “Omset naik kalau tahun lalu itu sepi malah di bawah 9 juta ,” katanya.
Zenal mengatakan, ada dua jenis olahan buah pala yang dijadikan manisan. “Ada dua, manisan yang dibikin di sini, pertama manisan pala kering, dan yang kedua manisan pala basah,” katanya.
Untuk penjualan, biasanya ia jual ke wilayah Bogor dan Jakarta. “Dijual ke daerah Jakarta dan Bogor, ke agen agen manisan dan ada juga masyarakat,” katanya.
Untuk satu kilo manisan kering ia jual Rp 27 ribu, sedangkan manisan basah Rp 20 ribu. “Manisan kering proses lebih lama dan juga banyak bahan baku yang digunakan sehingga mahal,” katanya.
Untuk proses pengolahan dari awal hingga air kering itu membutuhkan waktu paling lama 10 hari. “Proses dari awal dari pertama buah dikupas, lalu direndam, dan dibentuk seperti bunga, lalau direndam lagi selama dua hari dicampur gula, lalu diangkat, dikasih pewarna makanan selanjutnya diberi gula dan dikeringkan bisa dengan dijemur atau diopen,” bebernya.
Diketahui di Dramaga selama ini dikenal dengan produsen manisan pala bahkan di Kampung Manggis, Dramaga itu kurang lebih ada 10 produsen manisan pala. Untuk buah pala sendiri dikirim dari petani dari Nambo dan Leuwiliang. Buah pala biasanya berada di daerah dataran tinggi.
** Cepi Kurniawan