29.6 C
Bogor
Sunday, May 19, 2024

Buy now

spot_img

Dewan Dukung Kebijakan Pembatasan Mal dan Pasar

Bogor | Jurnal Inspirasi

Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menutup sementara pasar dan mal apabila disesaki pengunjung, mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD, Ence Setiawan.

Menurutnya, langkah itu tepat dilakukan lantaran saat ini Kota Bogor dan Indonesia secara keseluruhan tengah mewaspadai gelombang kedua Covid-19. Kendati, saat ini angka positif mulai melandai.

“Langkah pemerintah melakukan pembatasan sangat tepat sebagai antisipasi penurunan persebaran Covid-19,” ungkapnya.

Namun, kata dia, langkah itu harus dibarengi dengan pengetatan protokol kesehatan (prokes) dan pengawasan yang ekstra ketat. “Harus ada keseriusan pemerintah untuk melakukan pengawasan. Sebab, selama ini masih banyak daerah yang luput dari pantauan,” ungkapnya.

Ence juga mempertanyakan kesiapan pemerintah, apabila lonjakan Covid-19 terjadi pasca lebaran. Mengingat, saat ini Rumah Sakit (RS) Lapangan sudah dinonaktifkan. “Perlu dikaji dan dihitung mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 nantinya,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dilansir Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor pada Rabu (5/5) terjadi penambahan 29 kasus positif Covid-19. Sedangkan penambahan kesembuhan bertambah 90 orang.

“Total yang masih sakit ada 458 orang dari total kasus terkonfirmasi secara keseluruhan 15.393. Sementara untuk yang sembuh totalnya 14.685,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Sri Nowo Retno.

Sebelumnya, Forkopimda dan Pemkot Bogor mengancam akan menutup mal dan pasar untuk sementara bila terjadi kerumunan.

“Jika mal dan pasar dipenuhi pengunjung, akan diambil kebijakan menutup sementara agar tidak terjadi kerumunan. Ini adalah upaya menghentikan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bogor,” ujar Wali Kota Bima Arya.

Menurut Bima, kesemrawutan dan kebersihan menjadi atensi setiap lebaran di kawasan Pasar Anyar atau Blok F Trade Center ini. Untuk mencegah naiknya kasus covid-19, berbagai upaya dilakukan, salah satunya mengantisipasi kerumunan.

Ia menuturkan, kendati Kota Bogor mencatatkan angka terendah setiap hari hanya sebanyak 13 kasus. Namun, secara nasional angka covid naik akibat kerumunan dan tingginya mobilitas warga.

“Kami akan koordinasikan dan secara teknis mengeluarkan kebijakan agar warga mematuhinya. Terkait trafic management, rekayasa lalin dan akses masuk dan keluar kedalam pasar akan diatur semuanya,” jelasnya.

Bima meminta warga untuk mempetimbangkan dengan matang, apabila ingin pergi ke tempat umum seperti pasar dan mal karena akan ada kebijakan sangat ketat terutama menjelang Idul Fitri.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles