Ciseeng | Jurnal Inspirasi
Saat Ramadhan, dahulu biasanya banyak ditemukan di setiap daerah permainan tradisional seperti lodong atau bambu berukuran besar yang dimainkan saat menjelang berbuka puasa. Saat ini permainan tersebut hampir hilang, namun tidak untuk di Kampung Cikadu, Desa Cibeuteng Udik, Kecamatan Ciseeng.
Meskipun tidak banyak, anak anak di kampung tersebut memainkan permainan tradisional itu saat mengisi waktu berbuka puasa atau ngabuburit. Sejumlah anak – anak mulai pukul 15.00 WIB membawa masing-masing lodong ke sisi Setu Balaikambang untuk diledakkan dengan menggunakan bahan minyak tanah atau karbit. Suara lodong yang bagus akan mirip seperti meriam.
“Ini tradisi sejak lama, dari dulu seneng sambil nunggu buka puasa bermain lodong di pinggir Setu Balaikambang, asik ramai ramai di sini,” kata Jaelani (12).
Hal serupa diungkapkan Ijul (10) bahwa ia bermain lodong saat Ramadhan tiba untuk mengisi waktu menunggu adzan dan berbuka puasa. Setiap sore berkumpul di pinggir setu, bermain bersama rekannya, tidak hanya ada yang bermain lodong, ada juga permainan lainnya seperti kelereng, dan kelecer.
Menurut salah seorang warga, Jahidin (33), permainan Lodong di kampungnya sudah ada sejak lama, meskipun tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. “Saya berharap anak anak dan masyarakat bisa mempertahankan permainan tradisional untuk menjaga tradisi dan budaya kita,” pungkasnya.
** Cepi Kurniawan