Home News Abdul Mu’ti Disebut Cocok Gantikan Nadiem

Abdul Mu’ti Disebut Cocok Gantikan Nadiem

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Nama Abdul Mu’ti mencuat di tengah isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, menilai Abdul Mu’ti merupakan sosok tepat untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. “Kalau ada reshuffle Mas Mu’ti layak untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia,” kata Sunanto, Rabu (14/4).

Sunanto lantas bicara sosok Abdul Mu’ti sebagai pendidik. Abdul Mu’ti dinilai tak akan melupakan sejarah dalam membangun pendidikan Indonesia. “Mas Mu’ti sosok pendidik dan paham akan akar pendidikan bangsa, maka tidak akan ahistoris dalam membangun pendidikan Indonesia, bahkan akan berkemajuan dalam membangun pendidikan Indonesia,” tutur Sunanto.

Isu reshuffle mengemuka seiring dengan rencana peleburan Kemenristek ke Kemendikbud dan pembentukan Kementerian Investasi. Di sisi lain, muncul juga dorongan evaluasi menteri lain.

Salah satu menteri yang dinilai layak diganti adalah Nadiem Makarim. Sebagian pihak menilai Abdul Mu’ti menjadi sosok yang cocok mengisi pos Kemendikbud-Ristek.

Sebetulnya Presiden Jokowi pernah hampir mengangkat seorang wakil Mendikbud. Namun tawaran yang dialamatkan ke Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti tersebut ditolak. Melalui akun media sosialnya, Abdul Mu’ti mengungkap alasan menolak tawaran pada pengujung 2020 itu.

“Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah. Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik. Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri. Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut,” kata Mu’ti lewat akun Twitter @Abe_Mukti, Rabu (23/12) lalu.

Presiden Jokowi pun hingga kini tak melantik Wakil Mendikbud pendamping Nadiem Makarim. Nah, di saat isu reshuffle kembali mengemuka dan nama Nadiem Makarim jadi salah satu yang diisukan bakal dievaluasi, nama Abdul Mu’ti mencuat ke permukaan. Pembicaraan tentang Mu’ti masuk bursa calon menteri ramai terdengar di kalangan anggota Dewan di Senayan dan juga kalangan pimpinan parpol.

Kini isu Abdul Mu’ti bakal jadi Mendikbud menguat sama seperti dorongan evaluasi terhadap Nadiem Makarim.

Melalui suara mahasiswa, Ikatan Mahasiswa IMM melontarkan pernyataan agar Mendikbud Nadiem Makarim diganti, sembari mengapresiasi penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek.

“Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim, MBA, tidak cukup menampilkan performa yang berarti pada adaptasi pendidikan di masa pandemi COVID-19. Tidak ada terobosan yang berarti itu. Terkesan Mas Menteri hanya berkutat pada konsep-konsep branding Merdeka Belajar, sehingga terkesan lupa akan adaptasi pendidikan di masa pandemi sehingga isu pergeserannya menjadi patut dipertimbangkan,” kata IMM, Rabu (14/4).

Sementara Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin memastikan reshuffle menteri bakal dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini. Reshuffle dilakukan setelah adanya peleburan dua kementerian menjadi satu. Hal ini disampaikan oleh Ngabalin di akun twitter pribadinya @AliNgabalinnew.

“ Presiden insya Allah akan melantik menteri baru (1) Menteri DIKBUD/RISTEK (2) Menteri Investasi/Kepala BKPM. adakah menteri”lain yg akan di lantik, kapan&siapa para beliau itu? Wallahu’alam bisshowaab itu hak prerogatif Presiden&kita tunggu saja,” cuit Ngabalin yang dikutip VIVA, Rabu (14/4).

Sebelumnya, Ngabalin mengatakan reshuffle kabinet akan segera dilakukan lantaran Surat Presiden ke parlemen belum lama ini perihal pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam rapat paripurna itu di Gedung DPR, juga disepakati adanya nomenklatur baru mengenai Kementerian Investasi.

Ngabalin juga mengatakan, bahwa tidak ada yang tidak mungkin ada nama lain ikut terkena otak – atik terkait pergantian menteri. Sepanjang pengetahuan Ali, Presiden Jokowi adalah pemimpin yang tidak bisa bergantung pada orang lain saat mengambil keputusan, tidak lamban dan selalu tepat.

Sebelumnya Ketua Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer mengatakan, ada 5 nama yang berpeluang untuk diganti dan dia sendiri mengklaim telah mendengarnya. Mereka 5 menteritersebut disebut bekerja tanpa arah, tidak sesuai visi misi Presiden. “Reshuflle ini juga penting agar menteri tidak bekerja sendiri sendiri,” katanya dalam keterangannya, Selasa (13/4).

Noel menyebut, kelima menteri itu adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanaian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, dan Menteri Perdagangan M. Lutfi.

Khusus mengenai Pratikno, Noel mengatakan, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu kerap membuat kegaduhan lewat lembaga yang dipimpinnya. Terutama soal administrasi kenegaraan, seperti yang belakangan menjadi polemik di publik.

** ass

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version