Ciawi | Jurnal Inspirasi
Perpustakaan merupakan institusi pengelola, penyedia informasi dan pelestari koleksi perpustakaan yang berperan penting di dalam bidang Pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu Pustakawan yang merupakan ujung tombak bagi keberhasilan suatu perpustakaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat dituntut mampu memberdayakan informasi bukan sekadar melayankan informasi.
Guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan, pustakawan Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor, Tuti Susana mengikuti Seminar Nasional Perpustakaan tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Kementerian Pertanian, beberapa hari lalu.
Mengangkat tema Inovasi Mendukung Transformasi Perpustakaan Khusus Berbasis Inklusi Sosial, seminar menyampaikan materi mengenai paradigma baru perpustakaan yang bertransformasi menjadi perpustakaan khusus berbasis inklusi sosial, memperoleh arahan dan gambaran secara jelas mengenai tahapan pengembangan perpustakaan khusus berbasis inklusi sosial.
Tuti mengatakan seminar ini memberikan kontribusi dalam peningkatan pengetahuan kompetensi dan kualitas sumberdaya manusia perpustakaan khususnya dalam pengembangan perpustakaan khusus berbasis inklusi social. Manfaat lainya sebagai proses belajar dan menggali sebanyak mungkin informasi terkait inovasi dalam transformasi pengelolaan dan layanan perpustakaan pertanian berbasis inklusi sosial.
“ Yang tidak kalah penting memberikan ilmu dan pengalaman yang bisa diterapkan langsung di PPMKP terkait dengan pengelolaan dan layanan perpustakaan pertanian berbasis inklusi social. Juga memperluas jejaring untuk pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial,“ urai Tuti, Senin (12/04/2021).
Kata Tuti dalam seminar nasional yang dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) tersebut diungkapkan bahwa perpustakaan harus bertransformasi sesuai dengan perubahan lingkungan strategis dan kebutuhan masyarakat, yaitu menjadikan perpustakaan tidak hanya sebagai pusat informasi, tetapi juga pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam hal berbagi pengalaman, belajar kontekstual dan peningkatan keterampilan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan atau yang lebih dikenal dengan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Mengutip pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yassin Limpo, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kunci utamanya terletak pada kualitas SDM. Kementerian Pertanian berkewajiban untuk menciptakan SDM pertanian yang unggul dengan berbagai cara. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan adalah tiga pilar utama pembangunan SDM pertanian.
“Kunci dari keberhasilan pembangunan pertanian ada pada SDM pertanian. Tak hanya ASN pusat dan daerah, tetapi pelaku utama dan pelaku usaha, serta stakeholder pertanian lainnya pun memiliki peranan,” ujar Dedi.
** Tuti Susana/Regi – PPMKP