27.6 C
Bogor
Monday, May 19, 2025

Buy now

spot_img

Pemerintah Salurkan Bantuan ke Wilayah Terdampak Bencana

Akses Terputus, Alat Berat dan BBM Terhambat di Lembata

Bogor | Jurnal Inspirasi

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan telah menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak banjir bandang di Nusa Tenggara Timur, khususnya Flores Timur yang terdampak cukup berat. Hal itu diketahui dari Conference Press melalui virtual zoom Pusdalops BNPB yang dihadiri Bupati Flores Timur yaitu Anton Hadjon, Mensos Tri Rismaharini, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, dan Kepala BMKG yaitu Dwikorita, Senin (5/4/21) malam, pukul 21.00 WIB.

“Pemerintah telah membantu korban dengan bantuan makanan, dan sarana prasana seperti tenda dan peralatan lainnya untuk diarahkan ke Udunara, Rembata, dan Bima. Sedangkan untuk yang pulau alor sudah bisa berkomunikasi dengan DPRD kabupaten Alor agar kebutuhan bisa terpenuhi, dan besok kami akan mengirim bantuan makanan ke Pemda seperti kasur, makanan ke Sumba Timur. Dan juga kami sudah memberikan santunan yang akan diserahkan oleh bapak Presiden” ujar Tri Rismaharini.

“Status darurat bencana nasional itu manakala itu pemerintah di daerah lumpuh sehingga pemerintah pusat harus ambil alih tanggung jawab untuk penyanggarakan dana seluruh kegiatan pemerintahan masih tetap berjalan. Adapun jumlah pengungsi yang terjadi masih dalam batas batas kemampuan daerah untuk melalukan kegiatan penanganan bencana sehingga pada kesempatan ini tidak perlu ada usulan kepada pemerintah pusat status bencana nasional,” ujar sambung Anton Hadjon.

Saat ini korban sementara yang sudah meninggal keseluruhan di NTT sudah mencapai 84 orang dan tim gabungan masih adanya upaya pencarian. Sedangkan jumlah orang yang mengungsi di Kabupaten Lembata pada pukul 18.00 WIT sudah mencapai 958 orang dan bisa saja masih ada peningkatan jumlah pengungsi yang kini mencapai ribuan orang secara keseluruhan.

Sementara akses jalan terputus di kabupaten tersebut ada 8 desa karena alat berat belum bisa ke lokasi karena masih dipakai untuk penggalian mayat yang tertimpa batu-batu besar sehingga alat-alat besar belum bisa dimobilisasikan, sehingga sampai saat ini jalan masih terputus.

“Angkutan BBM juga ada larangan dari Sabandar yaitu 1 hari sampai 4 hari kedepan tidak ada angkutan BBM untuk Lembata sehingga akan mengalami krisis BBM untuk mengisi bahan bakar alat berat yang akan dipakai untuk kegiatan penggalian korban-korban yang tertimbun longsor dan banjir dikarenakan korban masih terus bergerak karena proses evakuasi masih dilakukan,” ujar Eliaser Yentji Sunur.

** Manda [MG/UIK-Jb]

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles