Bogor | Jurnal Inspirasi
Proyek Jalan Bogor Inner Ring Road (BIRR) terus dimatangkan, termasuk mempersiapkan pembebasan lahan untuk merealisasikan jalan sepanjang 7,1 kilometer itu, yang menghubungkan Tajur dengan Mulyaharja.
Diketahui, saat ini baru terdapat 75 persen lahan yang tersedia dari empat pengembang perumahan di sekitaran proyek tersebut.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, dengan tersedianya 75 persen lahan dari total kebutuhan, otomatis Pemkot Bogor mesti melaksanakan pembebasan lahan sebanyak 25 persen.
“Setelah ini, kami akan menetapkan trase jalan yang akan dibangun. Sehingga lahan yang diproyeksikan untuk dibebaskan, tidak bisa diperjual belikan pihak ketiga,” ujar Dedie kepada wartawan, Minggu (28/3).
Menurut dia, lahan yang akan dibebaskan sebagian besar merupakan milik perorangan. Terdekat, kata Dedie, yang menjadi tugas besar Pemkot Bogor adalah membuat Detail Engineering Design (DED) dan pembebasan lahan, yang diperkirakan dimulai 2022 nanti.
“Bakal ada tiga trase di sepanjang jalan itu. Dalam waktu dekat yang akan kita akan buat DED. Sebab, kita akan bangun juga enam jembatan di jalur itu,” katanya.
Dedie menyatakan bahwa pemkot juga akan merelokasi salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kawasan Pamoyanan, Bogor Selatan. Ia memastikan pemakaman yang dipindah hanya yang dikelola secara umum alias TPU dan bukan pemakaman warga.
Ia menyebut sudah ada tempat relokasi baru, yang diperkirakan ada di wilayah Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan.
Dedie mengaku sulit berharap bisa merealisasikan pekerjaan itu jika dialokasikan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. Melihat kebutuhan yang tinggi, namun kemampuan APBD yang terbatas.
“Sulit kalau di APBD. Solusinya bisa nyicil. Kalau kita butuh, ada juga pembiayaan pusat. Tapi persoalannya, proyek ini harus dikaitkan dengan rencana nasional,” jelasnya.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi pernah menyebut pemkot tengah memasuki tahap review DED untuk proyek BIRR.
“Kami sedang mereview DED. Bila memungkinkan tahun depan akan kita usulkan untuk pembebasan lahan, kita lihat dulu dari anggaran cukup atau tidak,” bebernya.
Kata dia, untuk pembangunan tahap pertama akan mencakup satu trase dari Wangun sampai perumahan deTour, sepanjang 700 meter.
Lebih lanjut, kata Chusnul, agar bisa merealisasikan itu, pemkot sudah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat sebesar Rp700 miliar. “Kami akan ajukan ke pusat sekitar Rp700 miliar, itu untuk tahap awal fisik dan pembebasan lahannya,” tuukasnya.
** Fredy Kristianto