Bogor | Jurnal Inspirasi
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3), memunculkan keprihatinan banyak pihak, termasuk Gerakan Pemuda Ansor Kota Bogor. Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Bogor, Bustomi mengutuk aksi teror bom di Gereja Katedral Makassar, yang disebut sebagai tindakan biadab dan tidak bisa dibenarkan dengan dalih apapun.
“Kami mengutuk keras aksi-aksi teror dilakukan oleh oknum atau kelompok tertentu, bom bunuh diri merupakan tindakan biadab,” ujar Bustomi.
Bustomi juga menilai bahwa bom bunuh diri sebagai tindakan penzaliman terhadap diri sendiri dan juga orang lain. Apalagi, aksi bom dilakukan di tempat ibadah. “Apalagi dilakukan di tempah ibadah agama lain, yang jelas-jelas sangat bertentangan dengan nilai keislaman dan nilai Pancasila,” ungkapnya.
Bustomi mengaku GP Ansor Kota Bogor mendukung aparat keamanan untuk mengusut tuntas aksi-aksi teror bom. “Kita dukung aparat keamanan untuk mengusut tindakan biadab ini sampai ke akar-akarnya termasuk siapa pun mendukung aksi teror seperti ini,” ungkapnya.
Lebih jauh, dia mengimbau kepada warga untuk waspada. Selain itu, Bustomi juga mengingatkan kepada kader Ansor dan Banser untuk siaga.
“Seluruh kader-kader GP Ansor dan Banser untuk selalu siaga dan melaporkan kepada aparat keamanan jika ada orang-orang yang mencurigakan aktivitas dan gerak-geriknya, Apalagi Kota Bogor sebagai kota penyanggah ibukota pernah tercedrai gerakan intoleransi,” ungkapnya.
Sementara pasca terjadi bom bunuh diri di Gereja Katerdal Makasar, Polresta Bogor Kota menerjunkan 700 personel untuk mengamankan gereja di Kota Bogor.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, untuk mengamankan 85 gereja yang ada di Kota Bogor, Polresta Bogor Kota menerjunkan 700 personel.
“Sebanyak 2/3 kekuatan Polresta Bogor Kota kami kerahkan untuk memberikan rasa aman bagi jamaah yang sedang beribadah di 85 gereja yang ada di Kota Bogor,” kata Susatyo.
Rencananya, pengamanan bakal terus dilakukan pihaknya selama sepekan ke depan. Mengingat, banyak rangkaian ibadah umat Kristen hingga Minggu depan. “Tentunya kita berusaha untuk mencegah, berusaha memperkuat pengamanan di gereja-gereja di Kota Bogor selama satu pekan ke depan,” pungkasnya.
** Fredy Kristianto