Malang | Jurnal Inspirasi
Sebagian besar lahan di Kabupaten Blitar merupakan daerah yang subur dan mempunyai potensi yang besar dalam bidang pertanian. Komoditas unggulan Blitar, baik tanaman pangan, padi, jagung, maupun hortikultura seperti cabe, bawang merah, melon dan lain-lain.
Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah penghasil pangan di Jawa Timur dan mempunyai peran dalam memperkuat ketahanan pangan. Sangat disadari apabila produksi ini bermasalah dapat menyebabkan suplai pangan mengalami hambatan sehingga akan mempengaruhi stabilitas masyarakat.
Pangan merupakan kebutuhan primer dan hak asasi setiap manusia. Seperti yang sering diamanatkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi menjelaskan, saat ini ada beberapa bahan pangan yang masih impor, namun pemerintah terus memikirkan agar Indonesia mampu menyediakan pangan sendiri dan memanfaatkan pangan lokal.
Menyoal tentang support BPPSDMP tentu saja dari SDM nya, SDM pertanian itu ya petani. Siapa lagi ya praktisi pertanian, dan penyuluh pertanian. Itu kita genjot agar mereka terus berproduksi, jadi penyuluh harus tetap turun ke lapang, ke sawah, ladang untuk mendampingi petani untuk genjot produksi, karena produksi tidak boleh tertunda, tidak boleh tertahan apalagi terlambat.
Berkaitan dengan itu, Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) BPPSDMP Kementerian jalan bareng dengan tim Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu mengunjungi wilayah Blitar yang memiliki jumlah 22 BPP dan sudah terkoneksi ke AOR dan didukung oleh 143 penyuluh PNS, selain itu dukungan dari 57 ASN yang sejak Maret 2021 sudah memperoleh SK P3K yang langsung diserahkan oleh Pemerintah Daerah.Tentu ini menjadi daya dorong kabupaten Blitar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, Ir. Wawan Widianto, mengatakan perubahan pola berpikir para petani menjadi prioritas utama, yang biasanya dilakukan petani biasa-biasa saja menjadi pertanian yang terintegrasi antara padi dan peternakan, diharapkan akan meningkatkan kepedulian petani perlunya penyehatan lahan agar kejadian penurunan kesuburan tanah dapat dicegah, bahkan dapat diperbaiki dimasa mendatang.
Integrasi antara pertanian dan peternakan akan mampu memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan hasil produksi panen. Lebih lanjut, pria kelahiran Trenggalek menyampaikan ucapkan terima kasih kepada BPPSDMP, BKD yang terus memonitor terhadap para THL-TBPP sampai akhirnya mereka menjadi ASN P3K, dan kontrak kami buat selama 5 tahun, Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang langsung akan mempengaruhi capaian tujuan.
Hal ini disebabkan bahwa manusia merupakan faktor penggerak dalam penggunaan faktor-faktor lainnya. Bagaimanapun canggihnya teknologi tanpa adanya dukungan Sumber Daya Manusia yg berkualitas maka tujuan kami akan sulit dicapai secara optimal. Penetimaan SK sebagai ASN P3K menjadi salah satu alat untuk mendorong agar ASN P3K dapat bekerja lebih baik dan lebih produktif.
Sumber daya manusia sangat berbeda dengan faktor produksi lainnya karena manusia mempunyai keinginan dan kebutuhan serta dapat memberikan respon atas apa yang diterima atau dirasakan.
Oleh karena itu kami harus dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja para ANS P3K, sehingga kurangnya semangat dan gairah kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diatasi. Demikian pungkas Wawan.
** T2S/ BBPP Batu