23.6 C
Bogor
Sunday, November 24, 2024

Buy now

spot_img

Kejar Target, Mal dan Hotel Jadi Lokasi Vaksin

Bogor | Jurnal Inspirasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Forkopimda melakukan rapat evaluasi terkait penanganan Covid-19 di gedung eks DPRD, Jalan Kapten Muslihat, Selasa (9/3). Wali Kota Bima Arya mengatakan, evaluasi dilakukan dengan menganalisa data data selama satu minggu terakhir. Sehingga data menunjukan tren covid terus menurun dan tingkat keterisian semakin turun, begitu juga angka kematian, dan presentase kesembuhan merangkak naik.

“Vaksin tahap pertama berhasil dengan terjadinya penurunan-penuruan sekarang ini. Vaksin ini berhasil dan sukses, tidak ada efek samping, antibody naik semua dan beberapa laporan antibody naik,” ujar Bima kepada wartawan, Selasa (9/3).

Pada evaluasi yang dilakukan secara berkala dan rutin, diamati bahwa fenomena di lapangan terjadi sedikit peningkatan bidang ekonomi karena relaksasi setelah tidak diberlakukan Ganjil-Genap (Gage). “Kita masih memutuskan bahwa libur panjang ini Gage tidak berlaku karena masih membutuhkan data untuk analisis angka covidnya. Kita kaan memperkuat di kalangan untuk manajemen trafick dan kerumunannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bima menjelaskan, akan mempercepat pelaksanaan pemberian vaksin karena sekarang ada dua lokasi di Puri Begawan dan Botani. Nanti akan ditambah tempat lagi untuk mempercepat dan lokasi akan disiapkan dimana saja termasuk tenaga kesehatan.

“Ada dua hotel dan beberapa mal yang sudah siap dan hari ini akan dibicarakan untuk dijadikan lokasi vaksinasi. Kita berharap pusat menambah jumlah vaksin dan arahan dari pusat lansia sudah mulai boleh diberikan,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Pemkot Bogor dan Forkopimda. Berbagai upaya yang dilakukan terus membuatkan hasil dengan turunnya angka covid di Kota Bogor.

Kendati demikian, kebijakan yang akan diterapkan dilakukan tentunya harus betul-betul tepat sasaran. “Saya sampaikan bahwa kita perlu menetapkan angka toleransi dari sisi jumlah terkonfirmasi positif dan bed okupansi dan lainnya karena dari situlah kebijakan ditentukan, apakah relaksasi atau diperketat protokol nya. Dengan angka yang dikeluarkan, perkembangan relatif sangat baik dan harus disyukuri bahwa kebijakan Pemkot berhasil,” kata Atang.

Terkait vaksinasi, Atang meminta agar jangka panjang disesuaikan vaksinasi dan diperluas. Artinya titik pelaksanaan seperti PPKM Mikro disinergikan dengan program vaksinasi. “Artinya vaksinasi harus jemput bola agar cepat dan targetnya tidak menyulitkan masyarakat,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles