Leuwisadeng l Jurnal Bogor
Pasar Rakyat Leuwisadeng yang dibangun 2017 dan diresmikan pada 2018, kondisinya selain kosong kini kumuh tak terurus. Pantauan Jurnal Bogor, hampir seluruhnya bangunan gedung Pasar Rakyat Leuwisadeng sudah mengalami kerusakan. Kondisi ini karena sudah lama kosong dan yang ada hanya kawanan kelelawar di ruangan gedung Pasar Rakyat tersebut.
Aktivis Bogor Barat Rahmatullah, sangat menyayangkan sekali bangunan pasar yang berada di Lewisadeng keadaannya kumuh dan tak terurus. Pasar tersebut sudah seperti rumah hantu padahal bangunan pasar ini dibangun menggunakan anggaran APBD Kabupaten Bogor nilainya miliaran.
“Uang rakyat yang tidak sedikit itu, ditambah kondisi bangunannya berantakan, tidak layak dan sama sekali tidak bermanfaat untuk dipakai,” kata Rahmatullah kepada Jurnal Bogor, Kamis (25/2).
Menurutnya, pemerintah seharusnya dengan adanya hal ini jangan membiarkannya begitu saja. Pemerintah harus ambil tindakan yang cepat dan tepat agar bangunan pasar tersebut tidak hancur. Seharusnya kata dia, ada perawatan dan penataan agar bangunan tersebut ketika dimanfaatkan kondisinya dalam kondisi layak.
“Saya rasa daripada dibiarkan rusak kan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan usaha lainnya. Tentu pasti banyak ide yang penting ada niatan dari pemerintah tujuannya untuk meningkatkan perputaran ekonomi di masyarakat,” tuturnya.
Dia pun meminta pemerintah bekerja tidak miskin ide dan harus kreatif dengan memberikan gagasan agar bangunan yang menjadi aset pemda tidak mubazir. “Mesti ada upaya menghasilkan nilai ekonomi untuk masyarakat dan pajak yang dihasilkan. Kalau memang selalu dibiarkan kosong ada banyak alasan apakah memang sosialisasi yang kurang tepat, apakah yang lainnya,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi ini tergantung juga pihak yang mengelolanya apakah mampu mendesain atau mengemas dengan baik. “Kalau memang sama sekali tidak bisa juga, bagaimana kedepan untuk membangun yang tepat sasaran dan bisa dimanfaatkan untuk sarana kepentingan masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Camat Leuwisadeng Rudy Mulyana mengusulkan dalam Musrenbang mengenai Pasar Takyat Leuwisadeng yang sudah lama kosong untuk kegiatan terminal agrobisnis. “Kalau memang Pemkab mengijinkan, kami akan menata dan mengemas pasar rakyat tersebut menjadi agrobisnis mulai dari sektor pertanian dan banyak kegiatan lainnya,” kata dia.
Ia berharap apa yang diinginkannya itu akan menjadi prioritas karena telah menjadi kebutuhan masyarakat.
** Arip Ekon