Ciawi | Jurnal Inspirasi
Pascalongsor di lokasi tebing anak Sungai Cipalayangan, di Kampung Seuseupan RT 02/06, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (23/2) siang, membuat warga kerap dihantui rasa takut.
Warga pun minta agar Pemerintah Kabupaten Bogor segera melakukan penanganan perbaikan longsoran tebing tersebut. Ustad Nandang, warga setempat mengatakan, kejadian longsor tebing anak sungai yang berada di sekitar perkampungan, membuat warga takut terjadi longsor susulan.
“Kalau tidak dilakukan penanganan segera, saya khawatir terjadi longsor susulan di tebing anak sungai ini,” ungkapnya kepada wartawan.
Ustad yang menjadi pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hamdi itu menyatakan, saat ini untuk mengantisipasi terjadi longsor susulan, warga secara swadaya memasang tanggul sementara di lokasi tebingan. “Setelah terjadi longsor, warga langsung melakukan penanganan sementara dengan menggunakan karung dan tusuk bambu,” paparnya.
Sementara, pengawas wilayah Ciawi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah III, Dedi Junaedi mengungkapkan, setelah mendapat laporan dari warga adanya bencana longsor, pihaknya bersama Kepala UPT yang baru, langsung datang dan ikut membantu melakukan evakuasi.
Menurutnya, tebing anak sungai yang longsor ini, panjang 15 meter dan tinggi sekitar 5 meter dengan kondisi berada persis di perkampungan warga. “Ada sekitar 20 rumah yang berada di sekitar tebing ini. Rumah warga juga ada yang ada di atas maupun di bawah tebing. Jadi sangat rawan bila tidak segera dilakukan penanganan,” jelas Dedi.
Dedi mengaku, jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Bahkan, untuk melaporkan kejadian bencana tersebut, langsung dilaporkan pihak kecamatan. “Kalau ke dinas, pak camat yang laporan secara langsung,” ujarnya.
Dedi menambahkan, dari data yang ada selama awal tahun 2021, sebanyak empat titik lokasi bencana dibawah UPT Infrastruktur Irigasi. Empat titik itu, lanjutnya, tersebar di empat desa, mulai dari bencana longsor tebing dan jembatan dengan kondisi perlu dilakukan penanganan segera.
** Dede Suhendar