Sukamakmur | Jurnal Inspirasi
Peningkatan Jalan Sukamakmur – Sukawangi yang sudah berjalan hampir 3 bulan terkesan lambat dan terancam tidak selesai. Pasalnya, sampai saat ini pekerjaan betonisasi jalan baru sepanjang kurang lebih 200 meter dari 2 kilometer yang harus diselaikan.
Rusdi, salah seorang warga yang mengamati pekerjaan jalan tersebut menyampaikan, jika melihat kondisi sekarang ini pekerjaan tak akan tepat waktu. “Belum lagi untuk melakukan pengaspalannya gak akan selesai jika melihat jadwal yang tertera di papan proyek. Ya kalo kerjaannya lambat begini antara kurang modal dan kerjaan dia ada dimana-mana,” kata Rusdi.
Dia menjelaskan, saat hendak dilakukan pengecoran pun bagian jalan sebelah kiri cuma dihamparkan batu kali yang seharusnya digali dan dilebarkan. “Dasarnya pun cuma disiram doang gak tebel kaya proyek-proyek jalan yang sering saya lihat,” jelasnya.
Dia berharap agar pemborong segera menyelesaikan pekerjaannya mengingat jalur ini adalah akses jalur utama yang sering digunakan oleh pengunjung wisatawan lokal, apalagi kalo hari libur pasti macet. “Gak ada proyek jalan aja macet, apa lagi ada proyek jalan lambat begini, tolong ditambah pekerjanya supaya cepat selesai,” kata Rusdi, Sabtu (12/12).
Sebelumnya Camat Sukamakmur Agus Manner menyampaikan, peningkatan jalan Sukamakmur – Sukawangi diakuinya cara kerjanya terkesan asal jadi dan lambat. Dia berharap agar pemborong segera menyelesaikan pekerjaan jalan tersebut karena jalan itu merupakan akses menuju tempat wisata dan warga pun sudah mengidam-idamkan bisa memiliki jalan yang mulus walaupun ada di pedalaman.
“Pemborong gak pernah lapor jika mau melakukan pekerjaan, jadi kami tidak tau siapa pemborongnya, banyak kegiatan pembangunan Cuma ada beberapa pemborong yang sopan memberikan SPMK,” pungkas Agus Manjar.
Sekedar diketahui peningkatan jalan Sukamakmur – Sukawangi dilaksanakan oleh CV. Cipta Karyatama dengan anggaran sebesar Rp. 2.292.457.000 dengan masa waktu 90 hari kerja yang dimulai kontrak pada 28 September dan PT. Angelia Oerip Mandiri sebagai Konsultan Pengawas.
** Nay Nur’ain
