Home Potret Desa Warga Sukaasih Bikin Kompos dari Sampah Rumah Tangga

Warga Sukaasih Bikin Kompos dari Sampah Rumah Tangga

Leuwiliang l Jurnal Inspirasi

Bermacam cara bisa  dilakukan untuk melestarikan alam dengan penanganan lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satu caranya memanfaatkan sampah rumah tangga organik dan sampah non-organik kemudian diolah dijadikan pupuk kompos.

Seperti yang dilakukan Paguyuban warga Sukaasih RT 01 RW 03 di Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang. Hampir dua tahun ini  bergerak di bidang kebersihan dan penataan lingkungan. Sampah-sampah rumahan yang menggunung diolah dengan cara dibakar diatas tungku yang kemudian menjadi pupuk kompos.

“Berawal dari keprihatinan, karena sampah-sampah warga semakin hari bertambah banyak dan tidak bisa di buang ke TPA Galuga lantaran akses jalan tak bisa dijangkau roda empat,” kata penggagas pembuat pupuk organik, Deki Kosasih kepada Jurnal Bogor, Kamis (19/11).

Deki Kosasih yang merupakan anggota polisi berpangkat Beripka yang bertugas di Mapolsek Leuwiliang itu mengajak warga lainnya untuk membersihkan lingkungan dan ada nilai plus yaitu pupuk. “Sebelum proses pembakaran, terlebih dahulu sampah tersebut dipilah dengan sampah non organik,” kata dia.

Proses pembakaran sampah selama 2 atau 3 jam dengan menggunakam kayu bakar, setelah jadi  bias digunakam sebagai pupuk perkebunan dan tanaman yang ada di pekarangan rumah warga. “Sebagian pekarangan rumah warga yang ditanami bunga atau sayur mayur dengan menggunakan pupuk kompos hasil buatan masyarakat ini hasilnya cukup bagus,” kata Deki.

Dewasa ini, tidak dapat dimungkiri lagi bahwa sampah rumah tangga termasuk ke dalam masalah yang belum terselesaikan secara efektif. “Maka itu kedepan program pembuatan pupuk kompos bakal dibuatnya menjadi  bank sampah dengan cara dipilah yang bisa menghasilkan nilai ekonomi,” ujarnya.

Pengelola sampah dan pupuk kompos organik lainnya, Enjang (68) mengatakan, sampah sampah yang tidak tertampung  dikumpulkan kemudian diangkut masukan ke bangunan tungku untuk dilakukan pembakaran. ” Bangunan tungku awal dikerjakan secara swadaya, karena manfaatnya positif akhirnya pak H Anton Sukartono Surato dari DPR RI membantu kelanjutan pembangunan melalui pak Dede Candra dari DPC partai Demokrat Kabupaten Bogor,” ucapnya.

“Semoga  pembuatan pupuk kompos organik tentunya bisa mengedukasi masyarakat secara luas agar lebih bijak memafaatkan sampah-sampah rumah tangga dalam mendukung program kebersihan lingkungan,” pungkasnya.

** Arip Ekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version