Warga Ciderum Sudah Ajukan ke Desa Melalui RW
Caringin | Jurnal Inspirasi
Para pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, khususnya di Kampung Ciderum RW 09, mengeluhkan bantuan dari Kementerian UMKM dan Koperasi sebesar 2,4 juta untuk modal usaha. Sebab, bantuan modal usaha yang sangat dinantikan dan diharapkan itu, hingga saat ini tidak kunjung cair.
Deni, warga Kampung Ciderum RT 04 RW 09 mengaku heran dengan program bantuan modal usaha sebesar 2,4 juta dari pemerintah pusat yang tidak juga diterimanya. Pada saat ada informasi terkait bantuan modal usaha itu, dirinya langsung mengajukan ke pemerintah desa melalui RW setempat.
“Anehnya sampai sekarang belum juga cair,” keluhnya kepada wartawan.
Menurutnya, bantuan dari Kementerian UMKM dan Koperasi itu dianggap akan sangat membantu untuk modal usahanya yang berjualan makanan. Terlebih ditengah kondisi pandemi Covid-19, untuk menghidupi keluarganya mengandalkan dari usaha warung kecil-kecilan tersebut. “Selama Covid-19, orang tua tidak lagi kerja dan hanya di rumah saja. Jadi untuk biaya makan, mengandalkan dari hasil berjualan,” ujar Deni dengan raut wajah sedih.
Deni pun merasa heran, karena untuk pelaku UKM yang ada di desa lain sudah mendapatkan bantuan. Padahal, semua persyaratan sudah sesuai dengan pengajuan, mulai dari surat keterangan usaha, domisili tempat usaha, KTP, buku rekening hingga foto tempat usaha. “Kalau persyaratan sudah lengkap apalagi yang kurang sampai saya tidak mendapatkan bantuan modal usaha,” paparnya.
Sementara, sekretaris RW 09, Baharudin mengaku jika semua berkas warga yang mengajukan modal usaha sudah diserahkan kepada pihak desa. “Semua berkas pengajuan warga di empat rukun tetangga di RW 09 langsung saya serahkan ke staf desa yang menangani bantuan tersebut,” jelasnya.
Namun tidak tahu kenapa, lanjutnya, hingga saat ini dari puluhan warga RW 09 yang mengajukan bantuan modal usaha, belum ada satu pun yang menerima bantuan itu. “Walaupun semua berkas pengajuan lengkap, satu juga warga saya tidak ada yang dapat bantuan modal usaha,” imbuh Bahar.
Bahar panggilan singkat sekretaris RW 09 merasa tertekan oleh warga yang hampir setiap hari menanyakan bantuan modal. Pasalnya, saat adanya informasi bantuan modal usaha, ketua RW 09 langsung meminta dirinya untuk mensosialisasikan kepada warga terutama pelaku usaha.
“Saya berharap dari pemerintah, baik pemerintah kecamatan, kabupaten hingga pusat melakukan kroscek ke bawah agar bantuan itu tepat sasaran,” tukasnya.
** Dede Suhendar