Nanggung l Jurnal Inspirasi
PT. Antam Pongkor TBK mengaku tidak mengetahui adanya seorang Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) tertimbun hingga tewas di lobang kawasan stup 2, pertambangan PT Antam. Informasi didapat, Dn (37) seorang gurandil warga asal Kampung Siranggap RT 04 RW 04, Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung disebut sebut meninggal di lobang dikawasan stup dua level PT Antam.
Ketua RW setempat Madroi menerangkan, pada Selasa ( 3/11) berangkat ke gunung pongkor untuk mencari bebatuan yang mengandung emas atau masyarakat biasa menyebutnya gurandil.
Namun sudah lima hari Dn tidak pulang, akhirnya pihak keluarga mencari keberadaan Dn. “Selang beberapa hari dikabarkan Dn telah meninggal tertimbun longsoran di lobang kawasan Antam stup 2,” kata ketua RW setempat Madroi kepada wartawan, Minggu (8/11).
Pada Sabtu (7/11) Dn diketahui oleh saudaranya Andri yang menyusul ke lokasi tersebut, bahwa Dn telah meninggal di lobang. Hingga kini, kata Madroi, korban belum di evakuasi karena medan yang sulit dan akses jalan terjal dan curam. ” Kalau posisi korbannya sudah diketemukan, namun sampai hari ini jenazah korban belum bisa dievakuasi,” kata dia.
Kepala Humas PT Antam Pongkor Agus Setiyono, mengaku tidak tahu menahu terkait adanya gurandil yang tewas dilobang yang disebut sebut dikawasan PT Antam itu. “Saya tidak mendapat informasi, termasuk dari internal Antam juga saya belum tau,” akunya.
“Kejadiannya posisi setup dua atau dimana, saya belum bisa berkomentar apa-apa karena memang apa yang disampaikan saja saya belum tahu diinternya kaya apa, kejadianya kaya apa,” tandas Agus.
Ketika ditanya lobang pertambangan milik Antam pasca tidak produksinya setelah itu apakah dilakukan pemutupan dengan cara difiling, menurut Setiyono, sudah melakukan langkahitu.” Lobang-lobang yang sudah tidak produksi kami filing (ditutup), yang engga difiling yang masih ada kegiatan operasi ya dilewat dulu,” jelasnya.
** Arip Ekon