Washington | Jurnal Inspirasi
Massa pendukung calon presiden petahana Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkumpul di luar kantor panitia penghitungan suara oleh KPU setempat di TCF Center, kota Detroit, Michigan menyerukan penghentian penghitungan suara Pilpres. Sebaliknya, massa pendukung Joe Biden melakukan tandingan dengan tetap meminta penghitungan.
Mengutip dari Newsweek, massa Republikan itu berkumpul di sana setelah Manajer Kampanye Trump, Bill Stepien merilis pernyataan bahwa pihaknya akan melayangkan gugatan kepada Pengadilan Michigan untuk menghentikan penghitunan suara. Saat itu, calon pesaing Trump, Joe Biden sudah mendekati 99 persen menguasai Michigan.
Stepien mengklaim pihaknya tak mendapatkan akses untuk mengawas penghitungan suara di sana. “Hentikan penghitungan! Hentikan penghitungan!,” demikian teriakan Republikan berulang-ulang di luar TCF Center.
Video para demonstran tersebut pun ramai direkam netizen dan diunggah ke media-media sosial, termasuk Twitter. Terlihat pula para polisi berjaga di luar TCF Center mencegah massa Republikan merangsek ke dalam fasiltas tersebut. “Biarkan kami masuk,” ujar salah satu pengunjuk rasa di luar fasilitas TCF Center di Kota Detroit tersebut.
Sementara massa pendukung dari Partai Demokrat, Joe Biden, di New York melakukan aksi menuntut setiap penghitungan suara Pilpres AS 2020 tetap dilakukan. Unjuk rasa massa itu merupakan aksi tandingan atas gerakan para pendukung capres petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Sebelumnya di Negara Bagian Michigan sendiri, berdasarkan hitung cepat yang dilansir dari CNN dan Fox News, berhasil dimenangkan Biden. Merujuk pada penghitungan, Biden sementara unggul dengan 253 suara elektoral. Sedangkan Donald Trump, mendapatkan 213 suara elektoral.
Sementara itu, Fox News sejauh ini menyatakan Biden unggul dengan 264 suara elektoral, sementara Trump di belakangnya dengan 214 suara elektoral. Dalam sistem pemilu AS, masing-masing capres harus mendapatkan 270 dari 538 suara elektoral untuk bisa memenangkan pilpres.
** ass