Nanggung l Jurnal Inspirasi
Warga Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung dibuat resah oleh kehadiran kawanan puluhan babi hutan yang merusak sawah mereka belum lama ini. Kerusakan kawasan pertanian yang diakibatkan oleh serangan babi hutan itu membuat petani ketakutan karena tak tanggung-tanggung babi hutan itu datang dengan jumlah yang cukup banyak.
“Jumlahnya sekitar puluhan babi yang merusak lahan petani disini,” kata ketua Kelompok Tani Sejahtera Jasaharja, Ata Atmawijaya kepada Jurnal Bogor, Rabu (4/11).
Setiap tahunnya, ketika menjelang panen kata dia, sawahnya kerap dirusak sekelompok babi hutan. “Jelas kalau begini terus petani yang dirugikan,” keluh Ata.
Ata menerangkan, areal pertanian blok Pasirpurut di Desa Nanggung seluas 75 hektare yang meliputi RW 07 dan RW 08 yang selalu menjadi sasaran babi hutan. ” Sekarang ini sawah yang dirusak sekitar seribu meter, bisa jadi babi hutan itu datang kemudian merusak pertanian lainnya,” terang Ata.
Ata menyebutkan, setiap babi itu datang saat padi yang tidak lama lagi akan segera dipanen. “Kalau tidak ditembak mah dipastikan babi hutan itu bisa datang jumlahnya yang terus bertambah,” paparnya.
Masalah babi hutan yang sering merusak lahan pertanian warga petani, itu sudah dilaporkan ke pihak pemerintah desa.” Kami harap pemerintah bisa koordiniasi dengan pihak kepolisiaan dan TNI untuk berupaya membasmi hama babi hutan yang sering merugikan petani,” harapnya.
Sementara bukan hanya babi hutan saja, tambah staf Desa Nanggung Andri Nirahmat, termasuk kawanan monyet dari kawasan Perhutani Cipadas sering merusak kebun milik warga. ” Belum lama ini tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah menangkap 217 ekor monyet berbuntut panjang untuk dibawa ke Sukabumi yakni, tempat penangkaran binatang,” ungkapnya.
Komandan Koramil 2125 Nanggung Kapten Caj Sumingyo menanggapi perihal keluhan petani. “Secara teritorial kami tampung informasi yang dikeluhkan warga petani dengan adanya kawanan babi hutan yang merusak lahan warga petani. Masalah ini kami koordinaasikan dengan muspika dan pihak Perhutani, kira-kira langkah apa yang akan diambil untuk mengusir hama babi hutan tersebut,” jelasnya.
** Arip Ekon