Cariu | Jurnal Inspirasi
Warga Cariu yang melewati Jalan Pahae-Nyencle mengkritik proyek peningkatan jalan tersebut. Pasalnya proyek peningkatan jalan yang kurang lebih dua minggu dikerjakan tersebut tak kunjung memasang papan proyek pekerjaan jalan tersebut. Selain itu para pekerja yang terlihat mengabaikan standar protokol kesehatan dengan tidak menggunakannya masker, padahal anggaran untuk APD tersebut sudah ada dalam RAB proyek peningkatan jalan tersebut.
Salah seorang pengawas bahan material di proyek tersebut mengatakan bahwa papan proyek ada di bedeng dan belum sempat dipasang. “Saya hanya memandori bahan material yang datang soal teknis diluar tanggung jawab saya,” kata dia ditemui Jurnal Bogor, Selasa (13/10).
“Saya gak tau kalau soal teknis, disini saya hanya ditugaskan untuk mengawasi bahan material yang dikirim dan memfasilitisasi warga wilayah sini yang ingin bekerja,” pungkas mandor yang enggan menyebutkan namanya tersebut.
Dirinya menambahkan jika sebelumnya memang sudah sempat ditegur oleh pengawas untuk segera memasang papan proyek, namun itu semua kewenangan pelaksana proyek. “Aris pelaksana proyek ini, yang lebih bertanggung jawab dalam pelaksanaan teknis lapangan, mulai dari papan proyek, ketersediaan rambu proyek dan APD untuk para pekerja,” katanya singkat.
Rahmat salah satu warga mengatakan pernah melihat Tembok Penahan Tanah (TPT) yang retak – retak pada saat peningkatan jalan tersebut. “Tuh TPT nya sudah retak-retak, padahal pekerjaan baru dilaksanakan,” kata Rahmat sambil menunjuk TPT yang sudah retak tersebut.
Menurut keterangan salah seorang pekerja bahwa perusahaan yang diketahui bernama PT.Syaira Mahadaya Abadi tersebut belum memasang papan proyek karena ada kesalahan dalam volume proyek tersebut.
** Nay Nur’ain