Ciawi | Jurnal Inspirasi
Pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan PNS lingkup Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Bogor harus benar-benar menjadi prioritas. Karena PNS adalah unsur utama dan motor penggerak pelayanan publik,
Sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, bekerjasama dengan Badan narkotika Nasional (BNN), PPMKP melaksanakan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) bagi pegawai PPMKP secara virtual, dilanjutkan dengan test urine oleh tim Klinik Ragunan Kementerian Pertanian.
“Bahaya narkotika sangat laten, jadi harus waspada, hati – hati dengan rayuan – rayuannya. Awalnya diberi gratis, selanjutnya kita yang akan mengejar meminta – minta, “ ujar Yusral Tahir saat menyaksikan test urine pegawai lingkup PPMKP, Senin (12/10).
Kepala PPMKP Yusral Tahir menegaskan jika ada yang menggunakan atau bermain – main dengan narkoba dilingkungan PPMKP, pihaknya akan langsung menindak tegas dengan menonaktifkannya.
“Saya tegaskan pegawai di PPMKP, jangan coba – coba atau bermain – main dengan narkoba. Jika ada, berarti dia sudah siap dengan konsekuensinya. Apabila seorang PNS sampai terkena kasus narkoba tentu dampaknya sangat negatif, baik bagi dirinya maupun lingkungan kerja, tidak hanya PPMKP tapi nama baik Kementerian Pertanianpun dipertaruhkan,“ tegasnya.
Sosialisasi P4GN diharapkan meningkatkan pemahaman dan kesadaran pegawai tentang bahaya narkoba sehingga mampu berperan aktif mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja dan tempat tinggal.
Penyebarluasan informasi tentang P4GN disampaikan Ni Putu Retno Ariani dari Balai Besar Rehabilitasi BNN. Dalam paparannya Ni Putu Retno menyampaikan jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan.
Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan. Selain itu Iapun menyampaikan jenis – jenis narkoba baru dan efeknya.
Dia menghimbau agar berhati – hati terhadap segala bentuk narkoba yang sudah dikemas dalam berbagai bentuk atau sudah dicampurkan kedalam makanan, seperti permen, cake atau roti ataupun kemasan obat herbal. Narkoba ini dapat ditemukan di online shop dengan berbagai merk dagang.
“Edukasi putra putri bapak ibu, jika ada yang memberikan permen untuk tidak sembarang menerima,“ ujarnya.
** Regi/PPMKP