32 C
Bogor
Thursday, April 25, 2024

Buy now

spot_img

Irigasi Jebol, 200 Hektare Sawah Kekeringan

n Petani di 13 RW se-Desa Karehkel Minta Pemkab Segera Perbaiki Irigasi yang Jebol

Leuwiliang l Jurnal Inspirasi

Sawah di wilayah Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang mengalami kekeringan akibat jebolnya irigasi atau saluran air sepanjang 25 meter dengan tinggi 15 meter sehingga berdampak pada hasil panen padi. Ketua RT 03 RW 02, Kampung Karehkel Darto mengatakan, kondisi ini sudah lama dialami petani di 13 RW se Desa Karehkel.

“Tidak kurang dari 200 hektar sawah yang dilanda kekeringan akibat jebolnya saluran air ini,” kata Darto kepada Jurnal Bogor, Minggu (4/10).

Petani  mengaku hasil panen saat ini sangat tidak memuaskan, terlebih padi yang dipanennya kali ini dalam kondisi kurang bagus. Jika biasanya petani mengaku bisa menghasilkan padi yang cukup lumayan, kini produksi padi yang dihasilkan menurun lantaran pasokan air yang tidak maksimal.

“Untuk mengairi ke pesahawan warga Desa karehkel, saluran air kali Cigatet irigasinya berlokasi di Kampung Parungpanjang, Desa Leuwiliang sudah lama jebol. Sekitar tahun 2018, namun hingga sekarang pemerintah belum memperbainya,” kata Darto.

Biasanya kata dia, untuk mengairi pesawahan para petani mengambil air dari Kali Cianten, Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang. “Sudah lama jebol, maka saluran air tersebut balik lagi ke kali Cianten, namun diperparah  pintu air yang terletak Kampung Karehkel  untuk mengairi kepesawahan sudah tak terlihat karena tergerus air,” sebut Darto.

Petani kata dia, mengaku kewalahan untuk memperbaiki irigasi yang sudah lama rusak itu. Dengan menggunakan material kayu dan bamboo, sejumlah petani berswadaya memperbaiki saluran air tersebut. Menurut Darto, upaya itu tidak akan bertahan lama dan sewaktu waktu saluran air tersebut bisa kembali jebol karena materialnya seperti kayu sebagai penyangga terendam air sehingga mudah lapuk.

“Apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan tidak menutup kemungkinan saluran tersebut bisa kembali jebol, sebabnya derasnya air,” terang Darto.

Diakuinya, Pemkab Bogor  belum pernah memperbaiki irigasi yang jebol itu, padahal kejadiannya sudah lama. Menurut Darto pasokan air ke areal persawahan sejak saluran air jebol sangat minim. “Padahal padi sedang butuh-butuhnya air, jadinya hasil panennya seperti ini, tidak bagus,” tuturnya.

Sementara, Kepala Desa Karehkel Odih Marwan juga berharap Pemerintah Kabupaten Bogor segera memperbaiki saluran irigasi kali Cigatet yang jebol tersebut. ” Hampir seluruh warga berprofesi sebagai petani, kebanyakan petani disini menanam padi dan berkebun,” ujar Odih.

Saluran air yang jebol, ujar Odih, pemanfaatannya untuk warga petani di dua desa, meski lebih banyak di wilayah Desa Karehkel. “Selama itu belum diperbaiki, sawah pasti sulit dapat air dan sering dilanda kekeringan, tidak bisa cuma mengandalkan hujan, karena air hujan yang bisa dimanfaatkan hanya sewaktu waktu saja,” pungkasnya.

** Arip Ekon

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles