30.5 C
Bogor
Friday, April 19, 2024

Buy now

spot_img

Hampir Setengahnya, Warga Bogor Nganggur

Bogor | Jurnal Inspirasi

Walikota Bogor, Bima Arya menjadi keynote speaker di Web Seminar (Webinar) Nasional UIKA dengan tema ‘Semangat Entrepreneur bagi Milenial di tengah Pandemi Covid-19’. Dalam kesempatan itu, Bima mengatakan bahwa situasi saat ini sedang berperang melawan sesuatu yang tidak terlihat, yang jenius dengan korban semakin banyak, namun logistik terbatas.

Tak ayal di situasi saat ini perlu berkolaborasi dan bersatu. Caranya dengan membaca medan pertempuran dengan serius, mengingat Pandemi Covid-19 semakin serius. “Kalau tidak bisa membaca medan pertempuran ini kita tidak akan menang, tapi kalau melihatnya dengan kacamata ilmiah memungkinkan kita mengatasi itu,” ujar Bima Arya di ruang kerja, Balai Kota Bogor, Selasa (29/9).

Bima Arya mengatakan, pihaknya melihat potret persoalan ekonomi di Kota Bogor dimana masyarakat banyak yang mengeluh dan meminta bantuan sosial, sementara anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat juga terbatas. Pemkot Bogor kemudian membuat kajian survei seberapa besar dampak ekonomi Pandemi Covid-19 secara keseluruhan.

“42 persen warga sempat menganggur dan di PHK saat Pandemi, sementara 7 persen diantaranya menganggur sebelum Pandemi dan sisanya 58 persen tetap sama seperti sebelum Pandemi,” sebutnya.

Kata Bima, orang-orang yang paling terdampak pandemi Covid-19 merupakan pekerja harian, seperti buruh, supir, karyawan toko/hotel/restoran, pedagang kaki lima dan freelance.

Mereka yang terdampak ini menariknya bisa membaca peluang dan memilih usaha alternatif yang diminati, yakni makanan sehat, alat olahraga, produksi sayur dan buah-buahan, Frozen food dan kuliner.

“Di Kota Bogor permintaan buah dan sayuran meningkat 300 persen. Tiga besar peluang usaha ini dihasilkan dari Pandemi Covid-19,” ujar Bima Arya.

Tak hanya itu, lanjut Bima, 91 persen warga pun berminat membuka usaha jika ada bantuan modal dan sarana prasarana dari pemerintah. Saat ini Pemkot Bogor berfokus pada tiga bidang yang diminati di Kota Bogor, yakni membuat wisata alam dengan anggarkan sekitar Rp 2 Miliar untuk membangun tracking alam di Mulyaharja.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian fokus membangun urban farming dan Pemkot Bogor juga mengalokasikan anggaran untuk mendorong pelaku UKM terdampak masuk ke produsen dekorasi rumah tangga.

“Proses sedang berjalan, sudah mulai pelatihannya, semoga Oktober sudah mulai kelihatan hasilnya. Kita meyakini selalu ada jalan untuk orang-orang yang mau berpikir dan berusaha, selalu ada peluang kesempatan di tengah tantangan, ujian cobaan, dan saya optimis bisa keluar dari pandemi Covid-19,” pungkasnya.

** Fredy Kristianto

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles