Jakarta | Jurnal Inspirasi
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah merilis kabel diplomatik 2018 yang mencatat bahwa Institut Virologi Wuhan (WIV) memiliki kekurangan serius teknisi dan penyelidik terlatih yang diperlukan untuk mengoperasikan laboratorium dengan pengamanan tinggi ini dengan aman.
Isi kabel diplomatik berusia 2 tahun, yang bocor awal tahun ini, memberikan dukungan bagi tuduhan yang belum terbukti dari anggota pemerintahan Trump dan Kongres AS bahwa virus Corona mungkin akibat kebocoran dari laboratorium yang ada di wilayah episentrum wabah virus global tersebut.
Kabel diplomatik bulan Januari 2018, diperoleh oleh Washington Post setelah gugatan Undang-Undang Kebebasan Informasi, mencatat bahwa hubungan antara WIV dan University of Texas Medical Branch di Galveston dapat membantu mengurangi kekurangan dan bahwa, dilaporkan, lembaga yang berbasis di AS itu melatih teknisi untuk bekerja di WIV.
Kabel kedua tentang WIV dari April 2018 mengutip seorang pejabat Prancis yang mengatakan bahwa para ahli Prancis telah memberikan pelatihan bimbingan dan keamanan hayati ke laboratorium, yang akan berlanjut. Bagian dari kedua kabel dihilangkan seperti dikutip dari CNN, Minggu (19/7).
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo adalah salah satu yang paling vokal dalam menyatakan bahwa virus mematikan itu bisa lolos dari WIV. Meskipun Pompeo berbicara dengan tegas menuding pemerintah China gagal membendung wabah pandemi dan tidak transparan, namun tampaknya ia mundur dari teori bahwa virus itu berasal dari laboratorium.
“Kami tahu itu dimulai di Wuhan, tetapi kami tidak tahu dari mana atau dari siapa, dan itu adalah hal-hal penting,” ujarnya dalam sebuah wawancara pada pertengahan Mei lalu.
Sementara Pompeo dan Presiden Donald Trump awal tahun ini mengklaim bahwa mereka telah melihat bukti yang menghubungkan wabah dengan laboratorium Wuhan, penilaian oleh para ilmuwan dan sejumlah pihak yang beredar di antara sekutu-sekutu intelijen AS menyatakan bahwa “sangat tidak mungkin” virus itu berasal dari laboratorium. Komunitas intelijen AS mengatakan mereka sedang mencari kedua kemungkinan itu.
ASS |*