Pandeglang | Jurnal Inspirasi
Dibawah komando Syahrul Yasin Limpo, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mewujudkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan menjadi center of excellence pembangunan pertanian melalui program Komando Strategis Pembengunan Pertanian (Kostratani).
Kostratani memiliki peran sebagai pusat data dan informasi, pusat pergerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, hingga pusat pengembangan jejaring kemitraan. Kostratani menjadi perhatian besar Kementan untuk penyuluh pertanian Indonesia. Di Kabupaten Pandeglang, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cadasari ditetapkan sebagai model Kostratani.
Hal tersebut disambut baik seluruh punggawa BPP Cadasari, yang langsung bergegas bersiap diri dengan meningkatkan seluruh sarana yang ada. “Ditunjuknya BPP Cadasari sebagai prototype atau model Kostratani, membuat kami penyuluh terus melakukan peningkatan diberbagai sisi. Diantaranya membangun rumah bibit sayuran dan hortikultura, “ ujar Hendra Permana Koordinator Penyuluh BPP Cadasari, baru-baru ini.
Hendra menuturkan penyuluh – penyuluh BPP Cadasari semua sudah menguasai IT, untuk itu fasilitas internet diharapkan menjadi perhatian. Kecamatan Cadasari memiliki luas sawah 412 hektar dengan produksi padi rata – rata 5,2 ton/ha. Untuk tanaman tahunan komoditi unggulannya yakni durian, tersebar di enam desa yakni Desa Kaduela, Tapos, Koranji, Kurungdahu, Tanagara dan Desa Cikentrung.
“ Produksi durian dari pohon yg produktif di wilayah kecamatan cadasari tersebar di enam desa jumlahnya sekitar 2.215. Produksi buah mencapai 239.220 butir, “ terangnya.
Petani memasarkan produksi durian selain untuk wilayah Banten sendiri juga ke DKI Jakarta. Namun ada pula konsumen yg langsung ke petani. “BPP cadasari ingin mendorong para petani durian agar dapat serta mampu membuat bibit – bibit durian unggulan dan aneka olahan durian, “ ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menginstruksikan agar UPT BPPSDMP membentuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai model Kostratani. Menindaklanjuti arahan tersebut Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) yang menjadi penanggungjawab pembinaan dan pengawalan di wilayah kabupaten Pandeglang dan Kota Cilegon, menunjuk BPP Kecamatan Cadasari menjadi model Kostratani.
“Penunjukan ini berdasarkan kesepakatan antara PPMKP dengan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang dengan beberapa pertimbangan, “ ujar Widianto Kepala Bidang Program dan Evaluasi PPMKP.
Pertimbangan tersebut lanjut Widianto mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian No. 13/2020 yang ditandatangani Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Keputusan Mentan ini memuat tentang Petunjuk Pelaksanaan Kostratani di Kecamatan yang memuat Lima peran utama dari Kostratani, yakni sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan agar KostraTani dijadikan sebagai tempat berkumpul dengan cara-cara baru yaitu pendekatan teknologi 4.0. Hal ini dilakukan demi terwujudnya lima peran Kostratani. Peran tersebut bertumpu pada komitmen dan dukungan penyuluh pertanian di tingkat kecamatan, sebagai locust pembangunan pertanian di bawah BPP untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.
Regi/PPMKP