Pamijahan | Jurnal Inspirasi
Acara sunatan anak salah satu eks kru Soneta Group yang dihadiri Rhoma Irama di Kabupaten Bogor menuai kecaman dari Pemkab Bogor. Sebab sunatan yang tetap menggelar acara musik itu digelar saat Bogor masih menerapkan PSBB proporsional di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Warga Kampung Cisalak, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, yang menjadi penonton pun akan menjalani rapid test untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona. Namun penyelenggaran tes tersebut masih dibahas Pemkab Bogor dan Gugus Tugas.
“Memang kami mendapatkan konfirmasi dari pimpinan ada rencana untuk rapid test sampel di wilayah Kampung Cisalak satu RW di kegiatan kemarin itu ya. Rencana awal hari ini, tapi waktunya belum dipastikan siang ini atau sore atau besok hari, karena hari ini (kemarin) Pak Camat dipanggil Bupati ke Cibinong,” kata Sekcam Pamijahan Yudi Hartono saat dikonfirmasi Jurnal Bogor, kemarin.
Yudi menjelaskan, rapid test akan dilakukan kepada warga yang menonton maupun penyelenggara hajatan. Namun Gugus Tugas saat ini masih berkordinasi untuk jumlah pastinya. “Untuk sampel rapid itu warga setempat semua. Jumlahnya kami belum secara teknisnya. Hanya yang melaksanakan dari tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten dan Gugus Kecamatan melakukan pendampingan,” katanya.
Yudi mengatakan, Rhoma Irama sebenarnya datang sebagai tamu undangan sunatan anak eks kru Soneta Grup. Tak hanya Rhoma Irama, sederet artis dangdut ibu kota turut memeriahkan acara itu.
“Ya memang menurut informasi yang kami terima di masyarakat kemarin itu ada beberapa artis yang menyanyi di panggung hajatan, sunatan anaknya. Dari Bang Haji Rhoma Irama, Rita Sugiarto, Caca Handika, dan lain-lainnya tampil. Tetapi bukan dalam bentuk konser, mereka datang (memenuhi undangan),” kata Yudi.
Yudi menjelaskan, yang memiliki hajat sunatan, adalah Abah Surya. Ia dikenal sudah lama berkecimpung di musik dangdut. Ia juga memiliki kedekatan dengan musisi-musisi senior ibu kota. “Jadi (Rhoma Irama) dalam rangka ke undangan, datang ke Pak Surya, datang ke masyarakat,” pungkas Yudi.
Bupati Bogor Ade Yasin geram dan meminta aparat bertindak tegas atas acara sunatan itu. Padahal menurutnya, acara tersebut sudah diminta untuk tak digelar. Ia pun meminta ada proses hukum bagi acara itu. Rhoma Irama juga dinilai tidak dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat mengingat Bogor menjadi salah satu zona merah penyebaran virus Corona.
Pihak Surya Atmaja saat dikonfirmasi Jurnal Bogor di kediamannya belum bisa memberikan penjelasan dan klarifikasi ikhwal tampilnya sang Raja Dangdut Rhoma Irama di panggung khitanan itu. “Abahnya (Surya Atmaja) masih istirahat karena tidur jam 4 subuh, sama keluarga lain pun jadi belum bisa memberikan keterangan, nanti aja yah mas,”kata seorang kerabatnya.
** Cepi Kurniawan