Jakarta | Jurnal Inspirasi
Bantuan darurat Covid-19 diberikan Dana Moneter Internasional (IMF) kepada Myanmar senilai US$ 356,5 juta atau setara Rp 5,06 triliun. Bantuan darurat ini diberikan, karena salah satu negara di Asia Tenggara dibawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi yang tersangkut masalah genosida warga muslim Rohingya ini kesulitan melawan kemerosotan ekonomi karena pandemi virus Corona.
“Ekonomi Myanmar sedang dipengaruhi oleh Covid-19 dimana terjadi penurunan tajam di pariwisata dan pengiriman uang serta gangguan rantai pasokan,” kata Wakil Direktur Pelaksana IMF Mitsuhiro Furusawa dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC, Sabtu (27/6).
Dana tersebut, kata Mitsuhiro “akan membantu mengatasi kebutuhan pendanaan mendesak Myanmar terkait dengan goncangan Covid-19, dan mengkatalisasi dukungan dari mitra pembangunan.” Uang itu berasal dari dua program yang dijalankan untuk memastikan pencairan dana yang cepat tanpa perlu negosiasi panjang mengenai program reformasi oleh Myanmar.
Sumber dana $ 118,8 juta akan datang dari Fasilitas Kredit Cepat dan sisanya $ 237,7 juta akan diambil dari Instrumen Pembiayaan Cepat. Itu adalah permintaan ke-72 untuk bantuan keuangan darurat yang disetujui oleh dewan eksekutif dana untuk mengatasi dampak pandemi.
Pendanaan itu akan membantu pemerintah Myanmar karena meningkatkan pengeluaran kesehatan, memperluas distribusi makanan dan program transfer tunai ke yang paling rentan, serta bisnis dan petani, kata IMF.
ASS|*