Ciomas | Jurnal Inspirasi
Meskipun berada di lingkungan kompleks, tak menyurutkan ide dan gagasan warga Perumahan Ciomas Village di Desa Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciomas untuk melakukan budidaya ikan lele dengan memanfaatkan tanah fasum perumahan itu. Apalagi sejak hampir 3 bulan kemarin telah dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga warga bergotong royong mengembangkan budidaya ikan lele tersebut dan baru panen saat pandemi Covid-19 ini.
“Sebenernya kita warga kompleks Ciomas Village ini sudah mengembangkan budidaya ikan lele ini sudah sejak setahun yang lalu dan baru dirasakan saat pandemi ini panennya sebanyak 300 kilogram,” kata Ketua Kelompok Civillage Acep Syarif Mulyana kepada wartawan, kemarin.
Ia mengatakan, saat PSBB dimana orang tidak bisa keluar rumah dan aktivitas dibatasi tentu warga kompleks di sana merasa terbantu bisa panen dari hasil budidaya ikan lele. “Alhamdulillah kita bisa jual per kilogram Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu rupiah meskipun saat ini masih dijual di wilayah Kecamatan Ciomas tapi alhamdulillah, “kata Acep.
Acep berharap meskipun budidaya ikan lele bukan dilakukan pakarnya dan ahli di bidang perikanan, namun bisa sukses mengembangkannya. Tentu ia pun berharap dukungan pemerintah dalam pemasaran agar budidaya ikan lele tersebut terus berkembang. “Kami dalam budidaya ikan lele ini tidak ada yang ahli sebenernya kerjasama dan semangat saja akhirnya sukses termasuk ada security yang mengembangkan budidaya ikan lele ini, “ujarnya.
Sekdes Ciomas Rahayu Selly Silihwati mengatakan, pihak desa akan membantu pemasaran hasil panen budidaya ikan lele tersebut selain dipasarkan untuk kebutuhan para penjual pecel lele di Ciomas, warga kompleks tersebut juga telah mengemas ikan lele tersebut dengan diolah dalam bentuk makanan siap saji. “Tentu hal itu yang bikin menarik karena ada beberapa varian inovasi olahan lele yang dikemas dalam bentuk makanan siap saji, “kata Selly.
Pihaknya pun telah berkomunikasi dengan dinas terkait di Kabupaten Bogor ada pengembangan budidaya ikan lele di dalam kompleks dengan inovasi yang bias dijual dalam bentuk makanan siap saji.
** Cepi Kurniawan