Nanggung l Jurnal Inspirasi
Warga petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sejahtera di Kampung Pasirgintung Atas, Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung meminta pihak terkait untuk membangun saluran irigasi di wilayah persawahan mereka. Pasalnya, area persawahan warga yang terletak di Blok Sawah Landeuh itu sering dilanda kekeringan setiap tahunnya.
Ketua Kompok Tani Sejahtera, Rozak mengaku masyarakat setempat meminta saluran irigasi untuk mengatasi kekeringan karena tiap tahun terkendala masalah air sehingga berdampak ke perekomomian warga. Dikatakannya, luas lahan pertanian warga mencapai 15 hektar lebih itu hanya mengandalkan saluran air dari Kali Cihoream yang mengerucut menjadi saluran drainase.
“Kurun waktu satu minggu saja pesawahan sudah mengalami kekeringan dan sering mengalami gagal panen,” kata Rozak kepada Jurnal Bogor, Kamis ( 18/6).
Dia meminta pihak tersebut harus serius memperhatikan nasib petani dan segera membangun irigasi tersier. Rozak yang akrab dipanggil Dola menyebutkan, dari satu periode tanam saja selama 6 bulan warga petani tidak menanam padi karena minimnya sumber air. “Saluran air memang ada cuma sering terputus karena belum adanya pembangunan irigasi,” ucapnya.
Menurut Dola, kelompok tani sering mengusulkan ke pihak terkait soal pembangunan irigasi, namun sampai hari ini belum pernah ada realisasi. “Saluran air dari Cihoream menuju Cicaung dan pemanfaatan ke sawah kurang teraliri,” tukasnya. Lebih lanjut dikatakan Dola, lokasi yang harus dibangun titik lokasinya tidak jauh dengan Masjid Jami, yakni di lingkungan RT 02 RW 02.
Sedangkan pihak UPT Pengairan wilayah Jasinga melalui juru pengairan Dani saat survei di lokasi yang diinginkan warga petani untuk dibangunnya irigasi tersier itu mengatakan, lokasi yang diminta untuk dibangunnya irigasi tersebut tidak ada di dalam inventaris Bupati Bogor sesuai keputusan Bupati Bogor tahun 2011.
“Memang lokasi irigasi tersier tersebut lokasi pemanfaatannya ada, tetapi yang bisa dibangun oleh UPT Pengairan yang sesuai data, daerah aliran sungai sesuai inventaris Bupati Bogor. Tentu yang bisa dibangun di Batutulis oleh UPT Pengairan salah satunya adalah wilayah Kali Cimanaracun, Cidelan, Cicaung dan Kali Cicaung,” jelasnya.
Sementara Kepala UPT Pertanian Wilayah 3 Leuwiliang Yatna menyatakan, warga petani diakuinya ingin ada saluran irigasi, namun mekanismenya harus diusulkan melaui MusrenbangDesa dan kemudian nantinya bisa diarahkan ke pihak lain. “Setahu kami sekarang ini aturannya tidak seperti dulu bahwa irigasi tersier terebut bisa dibangun melalui dana desa. Kalau adapun bisa dibangun melalui UPT harus menggunakan APBN dan kami belum tahu kapan rencana untuk pengalokasian anggarannya,” pungkas dia.
** Arip Ekon