Bogor | Jurnal Inspirasi
Menumpuknya stok produksi di pabrik akibat pandemi Covid-19, produsen mobil siap banting harga kendaraan roda empat. Kini, penjualan mobil anjlok sampai 95% dan produsen meminta insentif dari pemerintah yang langsung berdampak pada penurunan harga jual mobil. “Kita mencoba melihat bagaimana harga mobil bisa turun, kita perlu stimulus yang langsung mengena pada harga mobil,” kata Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto dikutip dari CNBC Indonesia.
Ia mengatakan para diler maupun Agen Pemegang Merek (APM) mobil saat ini sudah mencoba melakukan diskon harga dengan harga khusus pada konsumen saat pandemi covid-19. Namun, akan lebih baik lagi bila ada dukungan tambahan dari pemerintah sehingga harga mobil baru bisa lebih ‘dibanting’.
“PPn BM (pajak barang mewah) bisa dikurangi, agar harga terjangkau. Ini contoh stimulus yang kita mintakan, khususnya produk yang diproduksi di dalam negeri,” kata Jongkie. Selebihnya bisa dalam bentuk stimulus produk harga mobil dengan keringanan bea balik nama (BBN KB) dan Pajak Kendaraan Bermotor.
“Tiga ini harapannya segera dipenuhi. APM tentu siap banting harga, dijual dari pada stok menumpuk. Bunga (bank) juga memberatkan. Kalau stok sampai puluhan ribu bahkan ratusan ribu unit ini rusak semua. Kami APM siap banting harga turunkan harga kerjasama pemerintah, harus kerja sama,” katanya.
“APM sudah melangkah, memberikan diskon khusus. APM sudah memasarkan dengan harga khusus, agar bisa dibeli orang. Hanya tinggal pemerintah untuk memberikan sesuatu yang konkret,” katanya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil pada Mei 2020 anjlok makin dalam turun hingga 95%. Penjualan pada Mei 2020 tercatat hanya 3.551 unit, padahal pada Mei 2019 masih mencatatkan penjualan 84.109 unit.
Penjualan ini juga turun 54% bila dibandingkan dengan penjualan pada April 2020 yang sempat terjual 7.868 unit. Penjualan April hanya terjual 7.871 unit atau turun 90,6% (year on year/yoy) dibandingkan April 2019 yang tercatat 84.056 unit.
Dibandingkan penjualan Maret 2020 juga drop sangat parah, atau turun sebesar 89,7%.Pada Maret 2020 penjualan sempat masih tercatat 76.811 unit. Pada Maret 2020 penjualan mobil sempat tercatat hanya 76.800 unit atau hanya drop 15% dibandingkan dengan Maret 2019 yang masih mencatatkan penjualan 90.368 unit.
ASS |*