Jonggol | Jurnal Inspirasi
Seorang warga berinisial N (42), Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah sebelumnya dilakukan perawatan di Rumah Sakit Permata Jonggol dan RSUD Cileungsi. Sebelumnya ada kesimpangsiuran dari pemberitaan warga N (42) yang dinyatakan kabur dari Rumah Sakit Permata Jonggol, hingga mengakibatkan 2 RT di satu Desa Balekambang harus diisolasi.
Kepala Desa Balekambang, Anap meluruskan kesimpangsiuran berita yang beredar di media sosial, Dirut Rumah Sakit Permata Jonggol Dr. Sri Handayani MARS, juga melakukan klarifikasi di aula kantor Kecamatan Jonggol dan menjelaskan bahwa kabar perihal pasien kabur dari RS Permata Jonggol itu tidak benar.
Klarifikasi tersebut dihadiri oleh Kepala Desa BaleKambang, Camat Jonggol, Dirut Rumah Sakit Permata Jonggol, Kepala Puskesmas Jonggol, perwakilan keluarga pasien, tim dokter yang menangani pasien N dan aparatur desa serta perwakilan awak media. “Saat itu pasien N (42) datang ke RS Permata Jonggol pada tanggal 15 April untuk berobat dan mengeluhkan sakit pada bagian perut, awalnya pasien memang tidak mengalami gejala seperti kondisi Covid-19, dengan mengikuti standar kesehatan yang sudah di tetapkan maka pasien di lakukan tes Swab yang pertama yaitu tanggal 17 April, dan dari hasil tes Swab Covid-19 pertama yang dilakukan pasien N (42) dinyatakan positif Covid-19, dan kami melakukan perawatan kepada pasien sesuai standar Covid-19, hingga hasil Swab yang ke-2 menyatakan bahwa pasien Negatif Covid-19,” jelas Dr. Sri Handayani, Senin (18/5).
Dia menjelaskan bahwa kepulangan pasien merupakan keinginan keluarga pasien yang diungkapkan kepada pihak rumah sakit secara terus menerus, karena berdasarkan prosedur memperbolehkan jika memang pasien Covid-19 masih dalam katagori ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, ditambah lagi memberikan alasan atas kepulangan pasien tidak sembarangan selain permintaan keluarga, juga melihat kondisi pasien sudah membaik dari hasil perawatan yang dilakukan oleh tenaga medis.
“Secara prosedur kami sudah melakukan penanganan pasien Covid-19 dan pemulangan pasien sesuai standar yang ditetapkan, bahkan kami menawarkan kembali untuk menjemput pasien sebelum akhirnya pasien di rawat di RSUD Cileungsi dan dilakukan tes Swab ke -3 disana (RSUD Cileungsi) untuk memastikan kondisi pasien yang hasilnya mengatakan bahwa pasien Negatif Covid-19 atau sembuh dari Covid-19, jadi perihal berita yang beredar pasien kabur dan yang lainnya itu tidak benar,” kata Dr. Sri lagi.
Sementara Kades Balekambang Anap menyayangkan informasi yang simpang siur ini akhirnya berdampak kepada kehidupan sehari-hari warganya hingga berdampak sangat signifikan terhadap ekonomi masyarakat desa khususnya. “Saya awalnya kaget dapet berita dari pak Camat perihal warga saya terinveksi Covid-19, ditambah lagi adanya pernyataan dari pihak ke-3 bahwa pasien dipulangkan oleh pihak rumah sakit padahal sudah berstatus positif Covid-19, dampaknya sangat terasa sampe-sampe warga kami yang jual timun suri gak laku sama sekali perihal adanya berita yang beredar bahwa satu kampung warga diisolasi,” kata dia.
“Oleh karena itu saya mohon bantuan kepada pihak rumah sakit untuk mengadakan sosialisai kepada masyarakat baik langsung ataupun melalui video bahwasannya warga atas nama N sudah sembuh dari Covid-19, karena selain berdampak kepada warga lain juga berdampak secara mental kepada pihak keluarga itu sendiri yang dikucilkan di masyarakat,” kata Anap.
Pihaknya berterima kasih adanya klarifikasi yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Permata hingga sekarang berita yang sebenarnya sudah jelas, dan ada perwakilan keluarga korban jadi tidak ada hal yang ditutup-tutupi.
Senada Camat Jonggol Andri Rahman, yang juga Ketua Gugus Covid Kecamatan Jonggol mengharapkan masyarakat untuk tidak mudah menyebar kan berita yang belum jelas kebenarannya apalagi tidak mengikuti alur pengobatan pasien.
“Pertama saya minta kepada warga Jonggol khususnya untuk tidak menyepelekan yang namanya Covid-19, jangan pernah berpikir yang di pegunungan dan jauh dari kota tidak akan kena Covid-19, virus ini bisa menyerang siapa saja dan dimana saja oleh karena itu mari ikuti instruksi dan aturan yang dibuat pemerintah agar kita semua terhindar dari Covid-19,” kata dia.
“Selain itu saya imbau kepada masyarakat jika mengalami gejala seperi Covid-19 atau penyakit apapun harap melakukan pengobatan kepada ahlinya dalam arti berobatlah ke klinik atau tempat pengobatan resmi yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, jangan berobat ketempat lain, apalagi untuk Covid-19 ini hanya bisa dideteksi oleh tim medis dengan alat-alat medis,” jelas Andri Rahman.
Ia menjelaskan, kesadaran masyarakat yang masih minim dan menganggap enteng Covid-19 itu yang menjadi salah satu celah penyebaran Covid-19. Padahal kita harus sama-sama hindari tempat keramaian, jangan dulu kumpul-kumpul untuk hal yang tidak penting, beribadah di rumah untuk sementara waktu hingga kondisi agak membaik, dan berobatlah ke rumah sakit atau klinik kesehatan yang sudah ditunjuk dan dianjurkan pemerintah.
“Saya sangat menyayangkan sekali ada pasien Covid-19 berobat ke alternatif atau dukun karena hal itu bukan menyembuhkan tapi justru malah memperlebar penyebaran Covid-19, oleh karena itu yu kita sama-sama jaga kesehatan sesuai standar yang ditetapkan dan minimal untuk menggunakan masker ketika keluar rumah, jangan panik tapi jangan meremehkan juga akan keberadaan Covid-19 ini,” jelasnya.
“Harapan saya kejadian seperti ini cukup sekali terjadi dan tidak terulang lagi, alhamdulilah warga sembuh dari Covid-19, dan disini saya sampaikan bahwa kondisi Desa Balekambang sudah membaik tidak seperti yang beredar di media sosial, adapun bentuk isolasi itu saya instruksikan untuk semua desa di Kecamatan Jonggol agar melakukan isolasi mandiri di kampungnya masing-masing guna mencegah penyebaran Covid-19,” pungkas Andri Rahman.
Nay Nur’ain