Pandeglang | Jurnal Inspirasi
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten melakukan panen perdana cabai keriting hasil teknologi Demonstrasi Plot (Demplot), di pekarangan BPP, Sabtu (9/5).
Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Cisata, Karsito menuturkan panen ini merupakan sebuah ikhtiar untuk menemukan inovasi teknologi yang akan menjadi rujukan atau rekomendasi kepada para petani sekitar sesuai spesifik lokasi.
“Panen hasil Demplot ini merupakan wahana edukatif dan sebagai salah satu metoda penyuluhan untuk memotivasi para petani, sehingga petani mau dan mampu untuk mengadopsi teknologi cabai keriting. Walaupun beberapa petani dibinaan sudah melakukan dan tebiasa tanam cabai,” ujar Karsito.
Ia melanjutkan Demplot dilakukan secara swadaya bersama – sama oleh penyuluh pertanian BPP Kecamatan Cisata, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Gabungan kelompok tani (Gapoktan). Dilahan seluas 1500m2 dengan 2000 batang tanaman menghasilkan 50 kg cabai.
Kegiatan Demplot ini sejalan dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terkait peran kostratani sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, pusat pengembangan jejaring kemitraan, pusat gerakan penumbuhan pengusaha pertanian millenial,pusat gerakan pendukung ekspor, pusat gerakan mendukung Pertanian Masuk Sekolah (PMS), pusat gerakan program utama Kementerian Pertanian (Kementan).
Dan harapan besar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi kepada penyuluh pertanian dimana penyuluh merupakan “Kopasusnya pertanian”, maka penyuluh harus menjadi garda terdepan pertanian. Penyuluh adalah “Otaknya Petani” maka penyuluh haruslah selalu mengupgrade pendidikan dan pengetahuannya.
“Mari kita bersama-sama tingkatkan pertumbuhan pertanian Indonesia melalui 3 fokus utama yakni pmenyediakan pangan, Kesejahteraan petani dan Peningkatkan ekspor, “ seru Dedi.
RG/PPMKP