Leuwisadeng| Jurnal Inspirasi
Pengerjaan drainase di Kampung Cimandirasa, RT 03 RW 02 Desa Sadengkolot, Kecamatan Leuwilisadeng disoal warga. Kali ini ketua RW di wilayah Desa Sadengkolot, Soleh mempertanyakan pengerjaan jalan aspal hotmix yang tidak disertai papan informasi kegiatan. “Hotmix jalan di Kampung Sukarakyat RT 04 RW 05 terkesan tertutup karena pengerjaan yang sedang dikerjakan ini tidak menggunakan papan kegiatan,” kata Soleh, kepada wartawan, kemarin.
Soleh mengungkapkan, pembangunan jalan desa ini dibangun dari anggaran Dana Desa (DD) tahap pertama tahun 2020, namun dirinya tidak mengetahui seberapa besar anggarannya.” Ini dari Dana Desa (DD) tahap pertama, namun kami tidak tahu volume, serta besaran anggarannya,” keluhnya.
Bahkan pengerjaan pun diduga diborongkan, lanjut Soleh, lantaran pekerja dari warga pribumi sendiri hanya 2 orang yang dilibatkan. “Untuk pekerja lainnya kami tidak mengenal,” jelasnya.
Soleh pun menambahkan bahkan di tempat pengerjaannya tidak ada mandor atau yang mengawasi jalannya pembangunan tersebut. ”Tidak ada mandor, tidak ada yang mengawasi,” singkatnya.
Bukan hanya ketua RW setempat yang mempersoalkan, termasuk anggota BPD Buhori, Desa Sadengkolot menyayangkan ikhwal kinerja Kepala Desa Sadengklot yang dinilai kuranga transparan.
Buhori menerangkan, mengenai adanya anggaran Dana Desa (DD) tahap pertama 2020 sebelumnya kepala desa tidak mengajak musyawarah, baik ke LPM maupun ke pihak BPD terkait apa yang akan menjadi program pembangunan desa. “Kami BPD serta LPM sangat kecewa karena kurang diajak musyawarah,” papar Buhori.
“Kami tidak tahu berapa besaran anggarannya dana desa tahap pertama ini. Bahkan kami juga tidak tahu seberapa titik yang dibangun karena tidak ada musyawarah sebelumnya dengan BPD maupun LPM,” beber Buhori.
** Arip Ekon