Ciawi | Jurnal Inspirasi
Menteri Pertanian Syahrul Yassin Limpo (SYL) mengatakan adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementerian Pertanian akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor. Ketahanan pangan adalah penopang ketahanan negara yang bertanggung jawab kepada 267 juta perut rakyat Indonesia, “ Kata Mentan.
Tantangan Mentan dijawab kontan petani. Pangan baik itu beras, produk sayur mayur, buah – buahan, rempah, rimpang, produk ternak dll saat ini masih dengan mudah kita jumpai dipasar. Ini adalah bukti nyata bahwa petani masih terus bekerja, ditengah wabah Covid 19 menerjang Indonesia, sehingga pangan dimejamakan tetap terhidang.
Kepala BadanPenyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan Dokter dan paramedis memang terdepan dalam menangani virus Corona. Tetapi jangan lupakan petani, karena penyediaan pangan puntak kalah penting.
“Kalau kita berbicara pangan maka semua kita dapat, kehidupan,kesehatan,dan sosial politik.Dengan adanya pangan penderitaan dan wabah sebesar apapun kita bisa bertahan bahkan bisa melawan dan bangkit dengan cepat. Adanya aktifitas pertanian, berarti ada keamanan masyarakat. Jika tidak ada pertanian dan pangan kehidupan selesai, “ ungkap Dedi dalam video conference dengan petugas kehumasan lingkup BPPSDMP dari Ruang Kerjanya, Rabu (1/4).
Petani aktor utama pertanian yang bekerja dilahan, diterikmatahari, menebar benih, menanam, merawat, memupuk dan sampai tiba saatnya memanen.
Takut, was – was dan cemas pasti tetap merekarasakan ditengah wabah ini.Semua itu ditepis demi menyediakan sumber makanan. Pengorbanan yang ikhlas dengan tujuan mulia. Perjuangan tak terlihat sehingga sepi dari puja dan puji.Padahal bulir peluh yang menetes ditengah terik dan jerih payahnya menjadi sumber kehidupan. Indonesia patut bersyukur karena beruntungvmemiliki petani – petani tangguh.Dalam situasi apapun masyarakat Indonesia tak pernah merasakan kelaparan, kekurangan pangan.
Jangan sampai terlupa, sebelum menyuap nasi dan lauknya dari piring, setelah berdo’aucap terimakasih untuk mereka. Karena ditiap suapan yang memberikan energi hingga kita bisa berkarya,ada letih, lelah dan keikhlasan petani. Lantunkan do’aterbaik untuk mereka dan pertanian Indonesia. Petani menjadi pahlawan lain dalam melawan virus ini. Petani layak mendapat bintang.
RG/PPMKP