Home Ekbis Pedagang Pasar Leuwiliang Kehilangan Omzet

Pedagang Pasar Leuwiliang Kehilangan Omzet

Leuwiliang | Jurnal Inspirasi

Ditengah merebaknya wabah virus Corona sangat berdampak pada para pedagang pasar tradisional Leuwiliang. Aktivitas di pasar itu tidak seperti biasanya mulai terlihat sepi. Sejumlah pedagang mengaku omzet jualan menurun karena kehilangan pembeli. Salah satunya Neneng Sarah (40), pedagang buah buahan di pasar tradisional Leuwiliang dia mengaku penjualannya menurun dari semenjak  awal tahun Januari 2020.” Bulan Februari pembeli mulai  rame lagi, meski hanya sebentar,” kata Neneng kepada Jurnal Bogor.

Dia mengaku adanya wabah virus Corona  pengunjung ke pasar juga semakin berkurang dan berdampak ke penghasilan pedagang yang turun drastis. “Apalagi semenjak diberlakukannya imbauan  pemerintah  berdiam diri di rumah, kedatangan pengunjung ke pasar juga semakin berkurang,” keluhnya.

Dia agak khawatir sekarang, karena sudah kelihatan sekali mulai sepi yang datang ke pasar, apalagi virus ini juga tidak tahu sampai kapan berakhir. Dia menerangkan, biasanya jelang bulan Ramadhan para pembeli sudah mulai berdatangan tatapi hingga saat ini masih juga sepi.” Mudah-mudahan permasalahan merebaknya virus Corona ini segera berlalu, sehingga perekonomian masyarakat bisa berjalan seperti biasa,” harapnya.

Tak hanya Neneng, pedagang daging di wilayah pasar yang sama yakni, Bezo mengaku penjualannya juga terdampak Covid-19. Namun, menurut Bezo dampak penurunan terhadap omzetnya tidak terlalu tinggi, lantaran masih adanya pelanggan yang memesan untuk pedagang baso atau mie  soto.

“Penjualan turun sih, tapi kalau kami tidak terlalu, karena masih ada pesanan untuk konsumen diluar pasar,” ungkapnya.

Sementara Kepala PD Pasar Tohaga Leuwiliang, Aldino Novianto menyatakan, bahwa pandemi merebaknya musibah virus Corona secara global belakangan ini berdampak omzet pedagang pasar mengalami penurunan.” Hal ini terjadi semenjak cuaca ektrim Januari lalu, saat ini  diangka 15, 20 persen  konsumen tidak ke pasar Leuwiliang, apalagi semenjak  diterapkannya lockdown secara otomatis yang biasanya ke pasar jadi tidak,” ujar dia.

“Ketika para pedagang sudah menyiapin barang  dagangannya, tetapi konsumennya sepi dan tidak datang. Apalagi  sekarang sudah memasuki bulan Syaban tetapi kondisi pasar masih belum bagus,” tutupnya.

Arip Ekon

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version