Bogor | Jurnal Inspirasi
Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid – 19 di Kota Bogor yang dikeluarkan Jum’at (20/03) pekan lalu dan masuknya beberapa rekan jurnalis sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) direspon Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan menutup secretariat dari segala aktivitas. Penutupan secretariat yang berlokasi di Jalan Kesehatan 04, Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor itu berlaku sejak Minggu (22/03) hingga batas waktu belum ditentukan.
Ketua PWI Kota Bogor, Arihta Utama Surbakti, meminta kepada seluruh anggota PWI dan para jurnalis Bogor untuk memaklumi imbauan ini dan tidak beraktifitas ke Makokes 4, sebutan untuk kantor biru PWI. “Kami menginformasikan kepada semuanya, PWI Kota Bogor ditutup dulu saja dan jangan ada yang masuk, sampai dilakukan penyemprotan,” kata Arihta dalam keterangannya kepada Jurnal Bogor, Minggu kemarin.
Ari meyakini dan selalu berdoa, virus yang menjadi pandemi ini tidak akan menghampiri para wartawan. Bahkan wartawan senior itu mengaku, dalam doa semoga virus ini tidak menghantui para jurnalis dan semua selalu dalam keadaan sehat.
“Saya berdoa dan yakin jika corona ini enggak suka alias benci sama wartawan, sehingga virusnya enggak akan nempel di benda apapun di lingkungan PWI, pun termasuk kepada kita semua. Insya Allah kita diberi kesehatan dan kekuatan menghadapi Si Covid,”tegasnya..
Kepala Sekretariat PWI Kota Bogor, Rezha Zulfikar Bunai, yang bertanggungjawab atas secretariat mengatakan, sejak ada intruksi dari ketua, semua secretariat sudah ditutup. “Sebelumnya aula yang dijadikan mushola sementara pun sejak beberapa hari lalu sudah kita tutup, bahkan karpet pun diangkat,” katanya.
Namun demikian, untuk menjaga aset, kata Rezha, secretariat masih ada yang jaga, yakni dirinya dan Jacky Wijaya. “Selain itu, CCTV yang terus memantau selama 24 jam dan terakses kepada beberapa teman pengurus,” tegasnya.
Mochamad Yusuf