Home News Rupiah Melorot, Rp15.172 per Dolar AS

Rupiah Melorot, Rp15.172 per Dolar AS

Jakarta | Jurnal Inspirasi

Posisi nilai tukar rupiah kian terus melemah. Pada perdagangan pasar, Selasa (17/3) sore, Rp15.172 per dolar Amerika Serikat. Posisi tersebut melemah 1,61 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Senin (16/3). Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) juga menempatkan rupiah di posisi Rp15.083 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Senin (16/3) kemarin, yakni Rp14.818 per dolar AS.

Rupiah tak sendiri, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat won Korea melemah 1,46 persen, ringgit Malaysia 0,91 persen, dan yen Jepang 0,84 persen. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai anjloknya rupiah hingga tembus level Rp15 ribu pada hari ini disebabkan oleh perkembangan virus corona (covid-19) secara global dan dalam negeri.

Diketahui, penyebaran wabah virus corona terus meluas dalam skala global hingga hampir 150 negara. Akibatnya, perekonomian global tertekan hingga mulai mengancam perekonomian AS saat ini. Ibrahim mengatakan pasar saham AS telah anjlok sejak pekan lalu karena kekhawatiran investor dengan ekonomi global yang berpotensi mengalami resesi. Bank Sentral As The Fed akhirnya memutuskan memangkas suku bunga menjadi 0 persen pada pertemuan yang dihadiri oleh Dewan Gubernur pada, Minggu (15/3) lalu.

Pemotongan suku bunga yang lebih cepat ini dilakukan untuk mencegah gangguan pasar keuangan yang menurun selama krisis keuangan global akibat corona. “Tindakan darurat ini menunjukkan bahwa perekonomian AS semakin digerogoti akibat wabah corona,” kata Ibrahim, Selasa (17/3).

Selanjutnya, baht Thailand melemah 0,47 persen, peso Filipina 0,37 persen, lira Turki 0,31 persen, dan yuan China 0,25 persen diikuti dolar Singapura 0,19 persen serta dolar Taiwan 0,12 persen. Di sisi lain, penguatan hanya terjadi pada rupee India 0,21 persen dan dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Dolar Australia dan dolar Kanada masing-masing melemah sebesar 0,63 persen dan 0,14 persen, diikuti poundsterling Inggris dan euro yang masing-masing melemah sebesar 0,39 persen dan 0,56 persen terhadap dolar AS.

Tak hanya dari sisi global, corona juga telah mempengaruhi perekonomian domestik. Ibrahim menyebut tekanan perekonomian akibat covid-19 di Indonesia diprediksi akan berlangsung hingga ke kuartal II 2020, dengan masa puncak penyebaran virus corona di bulan Mei 2020, bersamaan dengan bulan puasa dan Idul Fitri.

Sementara, jumlah kasus covid-19 masih berkembang di Indonesia. Saat ini, jumlah kasus tercatat sudah mencapai 172 kasus, dengan 5 orang meninggal dunia dan 9 orang dinyatakan sembuh di Tanah Air. “Terlebih, Penanganan rumah sakit dalam negeri yang belum siap menampung pasien virus corona juga membuat pasar kecewa terhadap pelaksanaan penanggulangan corona di lapangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak melemah di kisaran Rp15.140 hingga Rp15.350 per dolar AS pada perdagangan Rabu (18/3).

Asep Saepudin Sayyev |*

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version