Cisarua | Jurnal Inspirasi
Instruksi pemerintah dan Bupati Ade Yasin agar sigap terhadap upaya pencegahan virus Corona (Covid-19) dirasakan masih lemah dilakukan oleh pemerintah tingkat kecamatan. Yang terpantau, di Kecamatan Cisarua misalnya, penyediaan seperti masker dan cairan sanitizer masih diabaikan. Petugas kantor kelurahan dan kecamatan terkesan cuek terhadap hal tersebut.
Hal ini menyebabkan adanya kritik dari beberapa kalangan masyarakat di Cisarua. Mengingat virus covid 19 tersebut merupakan virus yang berbahaya. Terlebih, wilayah Cisarua atau Puncak merupakan kawasan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Jabodetabek. “Saya dan teman teman melakukan pengamatan di wilayah Cisarua, termasuk ke Kantor Kecamatan dan kelurahan. Dari hasil sidak secara mandiri itu. Di PDAM, kelurahan, Indomaret, Bank BRI. Hanya bank BRI lah yang sudah siap mengikuti instruksi pemerintah, mereka telah menyediakan cairan sanitizer dan alat pengukur suhu tubuh. Sementara yang lainnya masih belum sesuai instruksi,” ujar salah seorang tokoh Cisarua, Jatnika.
Sementara itu, adanya dorongan untuk peduli terhadap pencegahan virus Corona ini, Jatnika dan beberapa temannya membagikan masker kepada masyarakat yang ditemuinya. Warga pun menyambut secara antusias. “Itu merupakan kepedulian kami, pencegahan itu sangat penting. Kita berharap Pemkab Bogor supaya mempertegas terhadap pemerintahan yang ada di daerah untuk melakukan upaya terhadap pencegahan Covid 19,” pungkasnya.
Ditempat terpisah, salah seorang pengusaha wisata, merasa kesusahan untuk mendapatkan masker. “Kemana kami untuk mendapatkan masker. Kami membutuhkan sedikitnya 50 masker untuk karyawan kami. Seharusnya pemerintah disini turun tangan untuk memberikan masker kepada masyarakat,” kata lelaki tersebut.
Dadang Supriatna