Gunung Putri | Jurnal Inspirasi
Ambruknya TPT di Kampung Parung, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri yang dikerjakan oleh CV. Karya Cipta Mandiri dengan anggaran Rp 619.560.000 diduga terjadi kesalahan kontruksi. Kualitas penyedia jasa pun dipertanyakan. Pasalnya, baru 3 bulan selesai TPT tersebut sudah ambruk dengan ditambah lagi penyedia jasa masih meninggalkan utang kepada toko material setempat dengan jumlah yang cukup besar.
Kepala Desa Bojong Kulur Firman menyayangkan adanya kondisi seperti itu, karena menurutnya lokasi yang dibuat TPT itu bukan lokasi rawan longsor dan besar kemungkinan terjadi kesalahan kontruksi. “Saya sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi, ketidakberesan dalam pembangunan TPT membuatnya ambruk,” kata dia, Selasa (10/3).
“Yang jelas masyarakat sangat dirugikan dengan kejadian ini. Saya pun sebagai Kepala Desa sudah melayangkan surat pada Dinas PUPR, namun sampai saat ini belum ada tanggapan. Yang pasti kontur tanah yang dibuat TPT itu bukan merupakan wilayah yang rawan longsor, jadi besar kemungkinan disini terjadi kesalahan kontruksi,” katanya.
Menurutnya, hal yang lebih memalukan lagi yang dilakukan oleh penyedia jasa CV.Karya Cipta Mandiri masih meninggalkan utang material ke toko bangunan warga sekitar dengan jumlah yang cukup besar. “Sudah saya sampaikan kepada DPUPR, namun belum ada upaya untuk melakukan pelunasan. Oleh karena itu warga memasang spanduk agar diperhatikan oleh Pemda Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Anggota DPRD Komisi III Achmad Fathoni yang saat itu menyambangi lokasi ambruknya TPT geleng-geleng kepala melihat kondisi lokasi tersebut. Menurutnya DPUR harus segera melakukan tindakan kepada penyedia jasa tersebut apalagi masih dalam masa pemeliharaan.
“Kami minta DPUPR untuk menahan pembayaran untuk pekerjaan ini dan meminta kontraktor untuk memperbaikinya, tapi harus dikaji juga apa penyebab longsor tersebut. Apa pekerjaan sudah sesuai spek dan gambar atau ada faktor lain, sehingga ketahuan apa penyebab ambruknya,” tandanya.
Ia melanjutkan, kalau memang ada kesalahan dalam pelaksanaan, mestinya ini jadi peringatan untuk semua pihak, baik kontraktor maupun pengawas agar kedepannya lebih hati-hati dan bekerja sesuai spek yang ada.
Nay Nur’ain