Cibinong | Jurnal Inspirasi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor mengajak Persatuan Umum Islam (PUI) terlibat aktif dalam pendidikan politik, agar pesta demokrasi yang menjadi hajatan rutin lima tahunan negara itu lebih berkualitas dan bermartabat.
“PUI, sebagai organisasi masyarakat dengan basis massa umat Islam memiliki peran strategis, khusus untuk mengedukasi masyarakat, agar mereka melek akan politik,” kata Ketua KPU Ummi Wahyuni, dalam keterangan tertulisnya kepada Jurnal Bogor, Selasa (10/03).
Ummi mengatakan, meski Pemilu sudah usai, namun KPU tetap akan melaksanakan sejumlah program, di mana semua rencana itu tujuan utamanya untuk menjadikan Pemilu 2024 mendatang lebih berkualitas.
“Selama empat tahun kedepan, KPU akan fokus mengedukasi masyarakat, khususnya pemilih melinial yang usianya antara 14 sampai 16, untuk memahami hak politik sebagai warga negara. Program itu akan sukses, jika semua elemen masyarakat termasuk Ormas PUI ikut terlibat,” ujarnya.
Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Herry Setiawan menambahkan, pada tahun 2020 ini, KPU sedang menyiapkan laboratorium Pemilu, di mana di dalamnya berisi materi terkait simulasi pemungutan suara mulai dari pengecekan daftar pemilih hingga e-voting dan e-rekap yang diaplikasikan.
“Laboratorium Pemilu ini dapat diakses oleh publik melalui kunjungan lembaga pendidikan ataupun umum untuk mengenal lebih dalam proses pemungutan suara melalui e-voting dan e-rekap. Kami mengajak para jamaah yang tergabung dalam PUI untuk dapat mengoptimalkan laboratorium pemilu tersebut,” katanya.
Ketua PUI PUI Kabupaten Bogor, Syamsi Akbar Aflah mengapresiasi ajakan KPU untuk terlibat dalam pendidikan politik . “Kami siap bekerja sama dengan KPU, karena ini merupakan bentuk penghormatan. Dan jujur saja, sejak KPU dibentuk, baru kali ini berkunjung ke PUI,” ungkapnya.
Syamsi menjelaskan, sebagai Ormas yang berbasis agama, jemaah PUI sangat banyak, termasuk di dalamnya generasi milenial yang belajar di 80 sekolah formal yang dikelola PUI.
Sekolah tersebut, kata Syamsi tersebar di 40 kecamatan, bahkan pengurus PUI termasuk wanita PUI juga tersebar hingga tingkat ranting di 435 desa dan kelurahan.
“Dengan infrastruktur yang tersebar hingga tingkat desa, kami siap mensukseskan program KPU,” tutupnya.
Mochamad Yusuf