30.6 C
Bogor
Saturday, April 20, 2024

Buy now

spot_img

Penerimaan Bintara Berpegang Pada Sistem BETAH

Cigombong, Jurnal Inspirasi

Upacara Penutupan dan Pengambilan Sumpah Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun 2019/ 2020 di Sekolah Polisi Negara Polda Metro Jaya (SPN PMJ) Lido, Kabupaten Bogor dilaksanakan. Upacara yang digelar di halaman SPN PMJ Lido Cigombong ini, langsung dipimpin Kapolda PMJ Irjen. Pol Nana Surdjana.

Menurut Kapolda, pendidikan negara di SPN PMJ Lido dilaksanakan selama tujuh bulan yang dimulai dari tanggal 6 Agustus 2019 hingga 6 Maret 2020. “Ada 460 siswa untuk tahun 2019- 2020 yang mengikuti pendidikan di SPN PMJ Lido Cigombong. Dari jumlah tersebut satu siswa dinyatakan tidak lulus karena faktor mental. Jadi yang lulus sebanyak 459 orang,” kata Irjen Pol. Nana Surdjana kepada wartawan. Senin (2/3).

Diterangkannya, pendidikan ini bertujuan untuk membentuk Bintara Polri Bhayangkara menjadi bintara yang berpropesional dan berintregitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai tugas pokoknya. “Tugasnya antara lain,  memelihara keamanan ketertiban pada masyarakat serta memberikan pelayanan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat, termasuk penegakan hukum,” ucapnya.

Masih dikatakannya, selama ini dalam pendidikan pihak Polri selalu mengutamakan akademis, mental kepribadian dan kesehatan jasmani. Mengingat, ketiga hal ini menjadi penilaian dalam hal lulus tidaknya mengikuti pendidikan ini.

“Kami tetap berpedoman kepada sistem yang sudah ada. Artinya tidak ada biaya ataupun lainnya untuk penerimaan bintara. Karena, selama ini kami menggunakan sistem BETAH yakni bersih, transparan, akuntabel dan humanis,” tuturnya.

Ia menerangkan, dengan berpegang pada pedoman dan prinsip BETAH tersebut dapat dilihat dari beberapa siswa yang ada. Dimana, ada siswa lulusan terbaik yang meraih juara umum bidang akademis, jasmani dan mental kepribadian. “Siswa itu adalah Laode yang merupakan siswa paling baik dibanding siswa lainnya. Laode sendiri putra dari seorang petani. Kemudian, ada juga siswa yang sejak duduk di SMA ikut berjualan dengan kakak nya di daerah kemayoran Jakarta. Dia ini anak yatim piatu. Siswa terbaik lainnya merupakan anak seorang pekerja buruh. Jadi tidak ada biaya untuk pendidikan bintara sebagaimana diisukan,” pungkasnya.

Deny | Dede

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles