Nanggung, Jurnal Inspirasi
Sejauh ini angka kemiskinian di Desa Pangkaljaya, Kecamatan Nanggung masih menjadi permasalahan serius. Hal ini seperti dialami Samsiah, warga Kampung Seuseupan RT 01 RW 09 yang sudah belasan tahun menempati rumah tak layak huni. Namun program bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten Bogor tentunya belum bisa dirasakannya. “Bukan hanya rumah kami saja yang tidak layak, termasuk rumah Murtadin, Murni, Wulan, dengan kondisi rumah bilik dengan keadaan sudah rapuh,” kata Amsah, kepada wartawan kemarin.
Menurutnya, karena tidak mampu memperbaiki rumah lantaran keterbatasan ekonomi dia terpaksa masih menempati rumah bilik bambu yang sudah rapuh.
Sementara kalau dilihat dari Sumber Daya Alam ( SDA) di Kecamatan Nanggung sangat berpotensi yang dikenal keberadaan gunung emas Pongkor, tetapi sangat miris angka Rutilahu di wilayah tersebut masih sangat tinggi. Amsah mengatakan, meski sudah berganti kepala desa tapi belum juga dapat bantuan perbaikan bedah rumah. ” Namun seringkali di survey tetapi belum ada realisasinya,” keluhnya.
Dengan keberadaan rumah yang sudah lama ditempatinya ia sangat mengharapkan bantuan pemerintah.” Mudah mudahan segera ada solusi untuk perbaikan rumahnya, entah dari manapun ,” harapnya.
Kepala Desa Pangkaljaya, Taupik Sumarna, melalui sambungan telponnya mengaku belum tahu keberadaan beberapa rumah warganya yang kondisinya sudah tidak layak.” Belum tahu ya, coba deh nanti kami cek dulu,” kelakarnya.
Ia mengatakan, program bedah rumah untuk tahun 2020 dari Pemkab Bogor hanya 8 unit, itupun cara pengalokasiannya dibagi hanya per RW. “Untuk rumah tidak layak huni bagi warga kampung Seuseupan sepertinya akan dibantu dari BPBD karena belum lama ini terdampak bencana alam,” pungkasnya.
Arip Ekon