30.4 C
Bogor
Friday, October 4, 2024

Buy now

spot_img

DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI KANKER SEDUNIA (HKS) TAHUN 2020

Apabila disebut kanker, sebagian dari kita merasa ngeri membayangkan. Betapa tidak, penyakit ini menjadi semacam hantu yang bisa dating tiba-tiba. Mengapa demikian, ternyata penyakit kanker menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Terdapat 9,6 juta kematian yang diakibatkan oleh kanker pada tahun 2018. Pada tahun 2018 juga bisa dianalogkan 1 dari 6 kematian terjadi akibat kanker.

Dari beberapa literature, misalnya menurut Globocan pada tahun 2018, di Indonesia tercatat kasus baru kanker sebanyak 348.809 kasus.  Dari jumlah tersebit 207.210 orang diantaranya berakir dengan kematian. Catatan lain menyebutkan bahwa diperkirakan 70% dari seluruh kematian yang diakibatkan oleh penyakit kanker, terjadi di Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Badan pengelola jamian Sosial (BPJS) bidang kesehatan menyebut penyakit kanker merupakan salah satu penyakit katastropik, yaitu penyakit penyakit yang mengancam jiwa dan memerlukan pembiaya tinggi dalam penanganannya. Apabila diurutkan tingginya biaya penanganan, penyakit kanker menempati urutan ketiga setelah penyakit jantung dan gagal ginjal.

Berdasarkan riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh kementrian kesehatan pada tahun 2018, besarnya penyakit kanker bisa digambarkan dengan angka prevalensi, yaitu sebesar 1,79 per 1000 penduduk. Yang dapat diartikan bahwa setiap 1000 penduduk hampir 2 orang terkena penyakit kanker ini. Angka ini ternyata telah meningkat jika dibandingkan dengan hasil penelitian serupa yang dilakukan ditahun 2013. Tahun 2013 prevalensi kanker sebesar 1,4 per 1000 penduduk.  Sebagian besar kasus kanker terjadi pada perempuan. Jumlah kasus kanker yang tertinggi pada perempuan adalah Kanker Payudara yaitu  sebesar 42,1 per 100.000 penduduk.  dengan rata-rata kematian 17 per 100.000. Disusul dengan Kanker Leher Rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Di Kota Bogor, jumlah penderita kanker thn 2019 tercatat sebanyak 423 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 226 orang adalah penderita kanker Payudara, sebanyak 35 orang adalah kanker Leher Rahim dan kanker ovarium. Ada juga penderita kanker darah sebanyak 23 orang dan kanker lainnya sebanyak 139 orang. Sebanyak 45 orang kondisinya  dinyatakan berada pada stadium lanjut.  Stadium  lanjut adalah suatu kondisi dimana penyakit ini sudah mencapai tingkat keparahan yang tertinggi.

Apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah kota Bogor terhadap HAntu yang satu ini? Pada tahun 2016 Pemerintah Kota Bogor bersama pemangku kepentingan telah mencanangkan komitmen luhur yaitu menjadikan Kota Bogor sebagai Kota Peduli Kanker dan Paliatif. Paliatif adalah suatu kondisi dimana penyakit kanker secara teori sudah tidak dapat disembuhkan. Komitmen ini tidak hanya kesepakatan saja namun juga telah diwujudkan melalui berbagai  aksi nyata. Pada bulan Desember tahun 2018 Walikota Bogor telah menerbitkan Peraturan Walikota Nomer :440.45-284  perihal Tim Paliatif Kota Bogor. Disusul dengan  RSUD Kota Bogor menyusun kebijakan manajemen perihal Tim Paliatif Rumah Sakit disertai penyusunan norma, pedoman serta pengembangan kapasitas dokter dan tenaga medik RSUD Kota Bogor.

Dalam rangka Hari Kanker Sedunia (HKS) yang diperingati setiap tanggal 4 Februari setiap tahunnya, tahun 2020 ini mengambil Tema : I am and I will.  Secara awam dapat diterjemahkan “saya, dan saya mau” yang bermakna kepedulian terhadap kanker dimulai dari saya. Tema ini bertujuan untuk mengajak semua pihak agar menjalankan perannya masing-masing untuk mengurangi beban akibat penyakit kanker.

Yayasan KAnker Indonesia (TKI) Kota Bogor bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kota Bogor mengadakan peringatan hari kanker seduania dengan menggelar kegiatan Lomba Cerdas Cermat Kecamatan dan Komunitas se-Kota Bogor. Kegiatan  ini bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk peduli dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian Kanker. Karena pengendalian kanker hanya berhasil jika dilakukan secara terintegrasi dan menyeluruh, dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat antaralain instansi terkait, organisasi profesi, Institusi pendidikan, LSM, masyarakat dan swasta.

Dengan kegiatan Lomba Cerdas Cermat ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat kota Bogor mengenai pentingnya perilaku hidup sehat maupun deteksi dini Kanker, guna memperoleh keberhasilan pengobatan Kanker ; diharapkan masyarakat akan lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran individu terhadap kanker dan mendorong individu untuk mengambil peran dalam pengendalian kanker. Adapun thema dari Lomba Cerdas Cermat ini adalah “ Edukasi kunci pencegahan kanker”.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -
- Advertisement -

Latest Articles