Kemang, Jurnal Inspirasi
Sebanyak 100 kepala keluarga harus mengungsi akibat dilanda banjir yang berada di Kampung Nagrog RT 06 RW 06, Desa Tegal, Kecamatan Kemang. Bahkan puluhan rumah terendam dari luapan sungai Cibeteng. Kronologi kejadian, air mulai meluap dari pukul 00.00 WIB yang sebelumnya diguyur hujan lebat sejak sore hari. Ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa tidak hanya merendam rumah saja tapi akses jalan ke arah Desa tertutup banjir
“Air mulai meluap dan masuk ke kampung magrib pada pukul 00.00 WIB, memang sebelumnya pukul 23.00 sudah masuk tapi tidak besar, dan sejak sore diguyur gujan deras yang berlangsung cukup lama sekitar 6 jam,” kata Sekdes Tegal Ahmad Zaenudin kepada wartawan, kemarin.
Ia juga mengatakan, air meluap berasal dari aliran sungai Cibeteng tepatnya di Kampung Nagrog yang mengakibatkan terendamnya jalan penghubung Desa dan puluhan rumah terendam banjir. “Total ada 100 KK yang terdampak banjir di Desa Tegal, untuk di kampung Nagrog ada 20 KK dan di perumahan ada 80 KK mengenai kerugian belum kita perkirakan masih mendata terlebih dahulu,” katanya
Senada dikatakan TRC Kabupaten Bogor Eso Sudarso mengaku, bahwa kejadian begitu cepat dan air berasal dari luapa sungai Cijati merendam perumahan bumi Tegar Beriman dan beberapa rumah di Kampung Nagrog. “Sementara sudah kita lakukan evakuasi dan selanjutnya tinggal pembersihan mendata jumlah warga yang terdampak,” kata dia.
Sementara itu, salah satu anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi II dan juga dapil 4 Bogor Utara, Tohawi menjelaskan, banjir yang terjadi di desa Tegal Kecamatan Kemang disebabkan beberapa hal salah satunya ada perilaku kebiasaan buang sampah maupun adanya penyempitan di bantaran sungai Cijati.
“Berkurangnya areal resapan air yg mungkin salah satunya semakin padatnya hunian menjadi penyebab banjir juga, dan pemkab harus segera menindaklanjuti dampak yang diakibatkan banjir tersebut,” jelasnya.
Ia juga mengungkakan, akan mendorong Pemda untuk melakukan evaluasi atau tinjau ulang terhadep perijinan pemukiman yang sudah dikeluarkan, inventaris permasalahan yg terkait dengan aliran sungai.
“Banjir juga terjadi di Ciseeng, Parung, bahkan ratusan ribu benih ikan hilang terbawa arus air ke Cisadane dan Pemda harus menyiapkan dana bencana khusus pengganti para petani ikan yng terkena musibah banjir,” pungkasnya. Cepi Kurniawan