Cijeruk | Jurnal Bogor
Pengguna jalan jalur Maseng-Caringin Kecamatan Cijeruk, mengeluhkan beroprasinya truk-truk besar bermuatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pada saat jam sibuk, pagi hari. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan begitu lama. Dampak dari hal tersebut, aktivitas pengguna jalan yang akan bekerja akhirnya merasa terganggu, terutama sopir angkot jurusan Caringin-Cihideung.
Menurut Muhamad Arifin, para sopir mengeluh kemacetan terjadi pada pintu lintasan statsiun Maseng, dan juga banyaknya truk besar yang beroprasi pada saat jam sibuk sehingga kemacetanpun tidak dapat dihindarkan.
“Seperti waktu kemarin, parahnya pintu lintasan kereta api yang tadinya beraspal kini hanya rel besi, sehingga banyak motor yang selip karena licin, ditambah lagi truk besar beroprasi pada saat jam sibuk, yaitu pukul 6 pagi hingga pukul 8.00 Wib,” ujarnya pada saat ditemui awak media di Terminal Cihideung.
Menurutnya, kemacetan ini tentunya merugikan semua pengguna jalan terutama sopir angkot. Biasanya jarak tempuh Caringin – Cihideng bisa ditempuh dengan waktu 1 jam, namun sekarang karena sering macet jadi lebih dri 2 jam, akhirnya banyak waktu terbuang.
“Yang rugi itu khususnya kita ini, karena ada truk besar jalannya lambat di Caringin-Cihideung dan kebetulan ada dibelakangnya jadi ikut ikutan lambat, mau nyalip jalannya paspasan,” ujarnya.
Hadi Jana, Camat Cijeruk mengimbau, agar para pengusaha air minum yang menggunaka truk besar untuk tidak beroprasi pada saat jam sibuk, sehingga aktivitasnya tidak merugikan orang banyak.
“Saya meminta agar truk besar beraktivitas pada pagi hari (jam sibuk) untuk tidak melaksanakan aktivitas dulu, silakan jam sembilan pagi, karena kasian warga terutama anak-anak sekolah jadinya terganggu,” harapnya.
Deny