Bogor | Jurnal Inspirasi
Banyaknya murid dari keluarga tidak mampu yang kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat pandemi Covid-19 ini, membuat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menyiapkan sejumlah solusi. PKBM Insan Mandiri misalnya, bisa jadi alternatif mencegah anak putus sekolah.
“Kami memiliki sistem pendidikan yang fleksibel. Artinya bagi yang tidak punya kemampuan finansial dan waktu belajar, bisa belajar disini,” ujar Ketua PKBM Insan Mandiri, Abdul Holik disela-sela rapat dengan 24 Pokjar di PKBM Insan Mandiri, Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (28/7).
Lembaga pendidikan non formal ini bahkan memberlakukan nol rupiah bagi siswa miskin dan anak usia sekolah dengan harapan pendidikan bagi anak-anak itu tetap berlanjut. Meski PKBM Insan Mandiri dalam teknisnya menyasar anak-anak putus sekolah agar mengeyam pendidikan kembali dengan kategori Paket A (setara SD), Paket B (SMP) dan Paket C (SMA).
“Pendidikan di lembaga kami bisa jadi alternatif ditengah situasi sulit bagi masyarakat yang tidak mampu. Nanti juga ada semacam subsidi untuk fasilitas mereka belajar seperti Hp atau kuota internet, namun sifatnya masih tentatif melihat perkembangan,” tandasnya.
Saat pandemi Covid-19, PKBM Insan Mandiri juga terkena dampak dalam sistem pembelajaran yang mesti mengikuti aturan pemerintah. Sehingga pihaknya diakui Holik, menyiapkan sejumlah metode pembelajaran. “Kami juga menggunakan sistem daring atau online. Pertengahan Agustus nanti metode ini fix sedang kami matangkan,” jelasnya.
Sementara dalam kiprahnya, PKBM Insan Mandiri kini memiliki 2.020 siswa yang tersebar di 24 Pokjar (Kelompok Belajar), 12 Pokjar Kota dan 12 Pokjar Kabupaten Bogor dengan komposisi murid sebanyak 60 persen berasal dari Kota Bogor dan sisanya, Kabupaten Bogor. Program yang dijalankan yaitu kesetaraan (Paket A, B dan C), kewirausahaan dan life skill, serta literasi taman bacaan.
** Asep Saepudin Sayyev