Lebak | Jurnal Inspirasi
Para awak media yang tergabung Jurnalis Bogor Barat (JBB) mengunjungi warga Baduy selama dua hari. Dengan konvoi sepeda motor, rombongan JBB mendatangi pemukiman warga Kampung Baduy Luar di Kampung Kanekes, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinisi Banten.
Dari Kampung Kanekes untuk menuju Kampung Baduy Dalam, menempuh perjalanan 12 kilometer dengan jalan kaki. Rasa lelah, melewati jalan setapak yang terjal dan menurun bakal hilang. Sebab, di sepanjang perjalan, tidak sedikit warga Baduy Luar yang menjajankan kerajinan khasnya. Diantarnya gelas bambu dengan corak Baduy, tas tali hingga cendera mata seperti cincin dan gelang.
Tak hanya itu, di setiap perjalanan juga, pengunjung disuguhkan pemandangan alam yang alami dengan rumah adat panggung. Puluhan Leuit dan jembatan bambu sepanjang 50 meter yang membelah sungai Kanekes.
Disela malam, pengunjung juga bisa melihat penampilan kesenian khas Baduy yakni Karinding. Semua alat yang dimainkan dari bahan bambu. Biasanya, warga Baduy Luar bermain kesenian Karinding di malam hari, sambil menghilangkan rasa cape setelah seharian bekerja di ladang.
Wartawan MGS TV, Mande Jajar mengaku tujuan ke Baduy bareng awak media yang tergabung dalam JBB, tak lain ingin mengenal lebih dekat keseharian warga Baduy, selain seni tradisonala dan keindahan alam yang kini masih alami.
“Banyak hikmah yang bisa dipetik, kita berharap wilayah Kabupaten Bogor seperti warga Baduy bisa mencintai alam. Termasuk, mempertahankan nilai – nilai budaya,” katanya.
Mande juga mengatakan terkait isu warga Baduy ingin lepas dari peta destinasi wisata Indonesia hasil dari informasi yang didapat dari warga sana itu merupakan hal yang tidak benar. Namun ada beberapa oknum dari suku Baduy yang ingin Baduy lepas .
“Namun setelah kami berbicara dan mencari informasi itu hanya oknum saja, sebagian warga Baduy sebenarnya tidak menyepakati itu dihapus,”pungkasnya.
** Cepi Kurniawan