jurnalinspirasi.co.id – Pemerintah belum memberikan kejelasan mengenai insentif motor listrik sehingga produsen lokal mencari cara untuk bisa menarik minat masyarakat.
Direktur Marketing Astra Honda Motor (AHM), Octavianus Dwi masih menunggu insentif dari pemerintah. Mereka sudah mengeluarkan sejumlah model motor listrik yang sudah dirakit secara lokal.
“Kami menunggu. Kita akan berusaha supaya penerimaan (motor listrik) di pasar bisa meningkat. Menghilangkan, mengurangi kekhawatiran di konsumen,” kata Octa dikutip idxchannel.com, Kamis (4/12).
Octa menyebut, penerimaan motor listrik dapat meningkat bukan hanya dari produk baru, tapi juga nilai jualnya. Sehingga, dibutuhkan dorongan dari pemerintah untuk memastikan masyarakat tak ragu dalam membeli motor listrik.
“Makanya bukan cuma produk, tapi aftersales seperti apa, resale value-nya juga. Itu sama-sama kita tingkatkan,” ujarnya.
Meski permintaan motor listrik tidak besar, Honda masih melakukan perakitan di fasilitas pabriknya. Ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen mereka dalam mendukung mobilitas ramah lingkungan.
“Masih lanjut (produksi), di kita (Indonesia) masih menjaga kontinuitas eksistensi di market. Meski tidak besar, tapi itu bagian dari journey untuk mulai transisi,” tutur dia.
Sebagai informasi, saat ini Honda memasarkan tiga model motor listrik di Indonesia, yakni EM1 e:, ICON e:, dan CUV e:. Baik EM1 e: dan CUV e:, dijual dengan skema baterai yang dapat ditukar. Sementara ICON e: menawarkan kemudahan karena dapat dicas langsung lewat soket di motor. (ded)

